SBM ITB, khususnya program studi Master & Doctor of Science in Management (MSM-DSM), untuk pertama kalinya mengadakan “Postgraduate Online Summer Research Bootcamp”. Di tahun 2021 ini, acara dilaksanakan pada tanggal 26 Juli-06 Agustus 2021 yang bertemakan “Business trends in emerging market: digging up research opportunity”. Melalui acara ini, SBM ITB ingin memberikan kontribusi terhadap penguatan skill riset dan pengembangan keilmuan bisnis manajemen untuk masyarakat Indonesia dan dunia.

Direktur program studi MSM-DSM Yuliani Dwi Lestari mengatakan bahwa, penguatan skill riset menjadi salah satu hal kritikal bagi pembentukan SDM yang berkualitas, sekaligus penting untuk meningkatkan daya saing sebuah negara. Melalui riset, kita dituntut untuk berpikir secara kreatif, inovatif dengan tetap mengacu pada kaedah-kaedah scientific sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi keilmuan maupun manajerial.

Selain dibuka untuk pelajar dan masyarakat umum di Indonesia, acara ini juga diikuti oleh peserta dari luar negeri seperti Malaysia, Cambodia, Taiwan, Pakistan, Netherland, Cook Island, India, dan juga China.

Dari sisi nara sumber dan pengajar, acara ini didukung oleh pengajar dari SBM ITB, pengajar internasional yakni Prof Kyoichi Kijima dari Jepang dan Dr. Bunjira Makond dari Thailand, serta dukungan narasumber dari Bappenas, Kementrian Keuangan RI, dan juga Riset center NCSTT (National Center of Sustainable Transport & Technology).

Yuliani menjelaskan bahwa rangkaian acara POSReB ini didesain mulai dari pemaparan narsum mengenai tantangan yang dihadapi oleh negara berkembang dari berbagai sisi seperti ekonomi, bidang pangan, transportasi berkelanjutan, dan juga sector digital. Sebagai contoh, bahwa sector kesehatan dan pangan menjadi sector strategis di Indonesia, terutama dimasa pandemic. Namun masih mengalami permasalahan yang kompleks mulai dari bagaimana pengaturan rantai pasok, distribusi, dan operasional lainnya. Dibidang teknologi, digitalisasi juga menjadi salah satu trend yang tidak terelakkan. Ditengah pandemic, penerapan WFH dan sekolah online bertumpu pada teknologi digital. Namun bagaimana Indonesia perlu mempunyai strategi yang komprehensif baik dalam pemerataan infrastruktur, pemerataan wawasan dalam adopsi teknologi, serta bagaimana menjamin adopsi teknologi digital ini memberikan nilai tambah yang signifikan terhadap dunia bisnis secara umum.

Yuliani mengatakan bahwa, “selain pemaparan materi tentang isu-isu yang dihadapi negara berkembang yang dapat diselesaikan melalui pendekatan riset, acara ini juga dilengkapi dengan sesi tutorial data analytics seperti misalnya text mining, statistical analysis dan juga bibliometric analysis, dan juga tak kalah pentingnya adalah sesi writing coaching bagi peserta untuk bisa membuat riset proposal. Dengan demikian, kami berharap peserta betul-betul mendapatkan manfaat selama 2 minggu melakukan riset bootcamp. Tahun depan, kami akan laksanakan kegiatan ini dengan tema yang berbeda, dan berharap peserta bisa lebih banyak dan beragam”.

Hal lainnya yang menarik dari kegiatan ini adalah prodi MSM-DSM akan memberikan peluang beasiswa bagi 3 peserta terbaik untuk dapat melanjutkan studi di MSM-DSM SBM ITB. Hal ini terlihat dari surat aplikasi yang dikirimkan oleh calon peserta, dimana mayoritas menuliskan bahwa ketertarikan peserta tidak hanya dikarenakan desain kegiatan yang menarik dan penting, namun juga berharap bisa mendapatkan peluang studi lanjutan di SBM ITB. Dan peserta terbaik tahun 2021 yang dinilai berdasarkan performansi keaktifan, kehadiran, kualitas riset proposal, kualitas presentasi adalah sebagai berikut:

3 Best participants:

  1. Terrylina Arvinta Monoarfa (Indonesia)
  2. Rizka Nadhira (Indonesia)
  3. Leonard Smith Anak Jais (Malaysia)

Best engaged participant: Sathish Kumar Velayuthan (Malaysia)

Best presenter: Nur Fatma Husna Binti Majid (Malaysia)