IMG_1799

Pada tanggal 10 Desember 2010 lalu, Galuh mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi International Social Business Plan di Shanghai, China. Lomba tersebut diselenggarakan oleh ShARE (Sharing Knowledge), sebuah organisasi sosial Internasional) dan bekerjasama dengan Yunus Center (Didirikan oleh Prof. Yunus, pemenang nobel perdamaian 2006).

Galuh mengikuti tahap seleksi pertama pada bulan Oktober yang merupakan seleksi online proposal social business plan tahap 1 yang mencakup konsep, budgeting, dan tahap awal usaha. Dari seleksi awal tersebut, terpilih 10 orang finalis yang untuk selanjutnya akan diundang ke Shanghai, untuk mempresentasikan lebih lanjut proposal social business plan yang telah terkonsep. Galuh dinyatakan masuk sebagai 10 besar peserta dan berhak untuk mengikuti tahap presentasi selanjutnya.

Sedikit ulasan mengenai ide social business nya, yaitu ide untuk memodifikasi dan meningkatkan taraf gizi dari makanan seperti gorengan yang dijual oleh pedagang pinggir jalan, terutama yang berjualan di sekitar sekolah dasar. Murid sekolah dasar sering jajan sembarangan tanpa menghiraukan nilai gizi atau kebersihan dari produk yang mereka beli. Sebagai langkah awal dilakukan penggantian produk ubi putih menjadi ubi oranye, yang mengandung lebih banyak vitamin betakaroten atau pro vit. A untuk dijual sebagai produk ubi goreng. Di sisi lain, para pedagang pinggir jalan tersebut juga dapat memperoleh keuntungan dan pendapatan tambahan sebab produk yang mereka jual akan meningkat kualitasnya dan akan semakin menjanjikan, terutama di mata para orangtua siswa siswi sekolah dasar tersebut.

Sebelum keberangkatannya ke Shanghai, Galuh menyusun proposal secara lebih matang dan detail. Ia dibimbing oleh beberapa dosen dari SBM dan mendapat masukan berharga. Hal lain yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan seorang pakar pertanian yang bergerak dalam bidang ubi jalar dan mewawancarai pedagang disekitar sekolah dasar di Bandung.

International Social Business Plan Contest berlanjut di Jiatong University. Para panintia lomba terdiri dari 4 orang juri yaitu Manajer dan CEO dari McKinsey, QIFANG, Yunus Center, dan ShARE. Hadir pada lomba tersebut adalah audience yang terdiri dari anggota ShARE dari berbagai negara dan para akademisi Jiaotong University.

Begitu banyak ide kreatif yang muncul dari para finalis lomba. Presentasi dilakukan secara bergantian, tiap peserta diberi waktu presentasi 10 menit dilanjutkan dengan tanya jawab 10 menit. Satu per satu para finalis mempresentasikan ide mereka dihadapan juri dan para penonton. Galuh merupakan finalis sekaligus hadirin termuda (tingkat 1 bachelor degree) yang hadir di tempat itu, dan juga satu-satunya finalis dari Indonesia. Finalis lain di dominasi oleh mahasiswa tingkat 1 dan 2 master degree, dan sebagian lainnya adalah mahasiswa tingkat 3 dan 4 bachelor degree dari berbagai negara seperti Cina, Prancis, Singapura, USA, dan Polandia.

Galuh berhasil mendapatkan juara ke-6 pada lomba tersebut dan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 100 euro, sedangkan untuk juara pertamanya mendapatkan kesempatan berkunjung & berlibur ke bangladesh, mengunjungi sosial bisnis disana, dan bertemu langsung dengan prof.Muh.Yunus pemenang nobel perdamaian 2006.

IMG_1803IMG_1736IMG_1799Pada tanggal 10 Desember 2010 lalu, Galuh mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi International Social Business Plan di Shanghai, China. Lomba tersebut diselenggarakan oleh ShARE (Sharing Knowledge), sebuah organisasi sosial Internasional) dan bekerjasama dengan Yunus Center (Didirikan oleh Prof. Yunus, pemenang nobel perdamaian 2006).

Galuh mengikuti tahap seleksi pertama pada bulan Oktober yang merupakan seleksi online proposal social business plan tahap 1 yang mencakup konsep, budgeting, dan tahap awal usaha. Dari seleksi awal tersebut, terpilih 10 orang finalis yang untuk selanjutnya akan diundang ke Shanghai, untuk mempresentasikan lebih lanjut proposal social business plan yang telah terkonsep. Galuh dinyatakan masuk sebagai 10 besar peserta dan berhak untuk mengikuti tahap presentasi selanjutnya.

Sedikit ulasan mengenai ide social business nya, yaitu ide untuk memodifikasi dan meningkatkan taraf gizi dari makanan seperti gorengan yang dijual oleh pedagang pinggir jalan, terutama yang berjualan di sekitar sekolah dasar. Murid sekolah dasar sering jajan sembarangan tanpa menghiraukan nilai gizi atau kebersihan dari produk yang mereka beli. Sebagai langkah awal dilakukan penggantian produk ubi putih menjadi ubi oranye, yang mengandung lebih banyak vitamin betakaroten atau pro vit. A untuk dijual sebagai produk ubi goreng. Di sisi lain, para pedagang pinggir jalan tersebut juga dapat memperoleh keuntungan dan pendapatan tambahan sebab produk yang mereka jual akan meningkat kualitasnya dan akan semakin menjanjikan, terutama di mata para orangtua siswa siswi sekolah dasar tersebut.

Sebelum keberangkatannya ke Shanghai, Galuh menyusun proposal secara lebih matang dan detail. Ia dibimbing oleh beberapa dosen dari SBM dan mendapat masukan berharga. Hal lain yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan seorang pakar pertanian yang bergerak dalam bidang ubi jalar dan mewawancarai pedagang disekitar sekolah dasar di Bandung.

International Social Business Plan Contest berlanjut di Jiatong University. Para panintia lomba terdiri dari 4 orang juri yaitu Manajer dan CEO dari McKinsey, QIFANG, Yunus Center, dan ShARE. Hadir pada lomba tersebut adalah audience yang terdiri dari anggota ShARE dari berbagai negara dan para akademisi Jiaotong University.

Begitu banyak ide kreatif yang muncul dari para finalis lomba. Presentasi dilakukan secara bergantian, tiap peserta diberi waktu presentasi 10 menit dilanjutkan dengan tanya jawab 10 menit. Satu per satu para finalis mempresentasikan ide mereka dihadapan juri dan para penonton. Galuh merupakan finalis sekaligus hadirin termuda (tingkat 1 bachelor degree) yang hadir di tempat itu, dan juga satu-satunya finalis dari Indonesia. Finalis lain di dominasi oleh mahasiswa tingkat 1 dan 2 master degree, dan sebagian lainnya adalah mahasiswa tingkat 3 dan 4 bachelor degree dari berbagai negara seperti Cina, Prancis, Singapura, USA, dan Polandia.

Galuh berhasil mendapatkan juara ke-6 pada lomba tersebut dan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 100 euro, sedangkan untuk juara pertamanya mendapatkan kesempatan berkunjung & berlibur ke bangladesh, mengunjungi sosial bisnis disana, dan bertemu langsung dengan prof.Muh.Yunus pemenang nobel perdamaian 2006.

IMG_1803IMG_1736