BANDUNG, (PR)

Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung membuka program studi baru, yakni Program Studi Kewirausahaan. Direncanakan, prodi baru ini berlokasi di Kampus ITB Jatinangor dan mulai menerima mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2012.

“Sekarang masih di senat akademik, diharapkan akhir Januari atau paling lambat awal Februari sudah selesai. Kalau mau masuk jalur SNMPTN, baik itu jalur tulis maupun undangan, informasinya harus cepat disampaikan dari sekarang,” kata Dekan SBM ITB Prof. Sudarso Kaderi Wiryono di Kampus ITB, belum lama ini.

Menurut beliau, untuk tahun pertama ini prodi kewirausahaan akan menerima 60-100 mahasiswa. Pelaksanaan studi akan berlangsung di Kampus Jatinangor dengan fasilitas dan tenaga pengajar yang sudah disiapkan oleh ITB.BANDUNG, (PR)

Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung membuka program studi baru, yakni Program Studi Kewirausahaan. Direncanakan, prodi baru ini berlokasi di Kampus ITB Jatinangor dan mulai menerima mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2012.

“Sekarang masih di senat akademik, diharapkan akhir Januari atau paling lambat awal Februari sudah selesai. Kalau mau masuk jalur SNMPTN, baik itu jalur tulis maupun undangan, informasinya harus cepat disampaikan dari sekarang,”kata Dekan SBM ITB Prof. Sudarso Kaderi Wiryono di Kampus ITB, belum lama ini.

Menurut beliau, untuk tahun pertama ini prodi kewirausahaan akan menerima 60-100 mahasiswa. Pelaksanaan studi akan berlangsung di Kampus Jatinangor dengan fasilitas dan tenaga pengajar yang sudah disiapkan oleh ITB.

“Untuk kewirausahaan, kami siapkan juga mentor disamping tenaga pengajar yang sudah ada yang akan menyampaikan materi teoritisnya. Untuk mentor ini, semua mahasiswa akan langsung ditangani dan diawasi karena di prodi kewirausahaan mahasiswa akan terjun langsung melakukan praktik bisnis, dari awal masuk sampai selesai kuliah. Jadi, ketika lulus, tidak perlu memulai bisnis lagi dari nol karena bisnisnya sudah jadi yang dirintis sejak kuliah di sini,” tuturnya.

Pertama di Indonesia
Sebelum prodi kewirausanaan dibuka, menurut Sudarso, mahasiswa SBM ITB sudah banyak yang memulai usaha sambil kuliah. Bahkan, kampus memfasilitasi mereka dengan memberikan kredit bagi usaha-usaha yang dikelola mahasiswa SBM ITB.

“Beberapa waktu lalu, kami bekerja sama dengan berbagai pihak dan memberikan kredit Rp 240 juta bagi enam mahasiswa untuk memulai bisnis. Bisnisnya macam-macam, ada garmen dan lain-lain. Tetapi, mayoritas industri kreatif, apalagi ITB, kebanyakan berhubungan dengan teknologi sehingga industri kreatif lebih dominan. Ini adalah industri kreatif yang ditunjang dengan teknologi,” ujarnya.

Pembukaan prodi kewirausahaan semakin melengkapi keberadaan SBM ITB sebagai sekolah bisnis dan manajemen. Prodi sebelumnya, yakni manajemen, lebih menekankan pada segi manajemennya. Sementara prodi kewirausahaan lebih pada segi bisnisnya.

?Saya kira ini pertama karena memang belum ada kampus yang membuka program studi khusus kewirausahaan. Di salah satu Universitas swasta, misalnya, yang mengklaim dirinya sebagai universitas kewirausahaan, mereka tidak membuka program studi kewirausahaan secara terintegrasi dan khusus. Di situ hanya memberikan materi kewirausahaan dari awal hingga akhir, tetapi bukan prodi kewirausahaan. Sementara kami murni dalam bentuk program studi, nanti gelarnya sarjana bisnis,? ucapnya.

Sumber: Pikiran Rakyat Sabtu, 7 Januari 2012
http://epaper.pikiran-rakyat.com/index.php/component/flippingbook/book/1099-sabtu-07-januari-2012/41-januari-2012.html

“Untuk kewirausahaan, kami siapkan juga mentor disamping tenaga pengajar yang sudah ada yang akan menyampaikan materi teoritisnya. Untuk mentor ini, semua mahasiswa akan langsung ditangani dan diawasi karena di prodi kewirausahaan mahasiswa akan terjun langsung melakukan praktik bisnis, dari awal masuk sampai selesai kuliah. Jadi, ketika lulus, tidak perlu memulai bisnis lagi dari nol karena bisnisnya sudah jadi yang dirintis sejak kuliah di sini,” tuturnya.

Pertama di Indonesia
Sebelum prodi kewirausanaan dibuka, menurut Sudarso, mahasiswa SBM ITB sudah banyak yang memulai usaha sambil kuliah. Bahkan, kampus memfasilitasi mereka dengan memberikan kredit bagi usaha-usaha yang dikelola mahasiswa SBM ITB.

“Beberapa waktu lalu, kami bekerja sama dengan berbagai pihak dan memberikan kredit Rp 240 juta bagi enam mahasiswa untuk memulai bisnis. Bisnisnya macam-macam, ada garmen dan lain-lain. Tetapi, mayoritas industri kreatif, apalagi ITB, kebanyakan berhubungan dengan teknologi sehingga industri kreatif lebih dominan. Ini adalah industri kreatif yang ditunjang dengan teknologi,” ujarnya.

Pembukaan prodi kewirausahaan semakin melengkapi keberadaan SBM ITB sebagai sekolah bisnis dan manajemen. Prodi sebelumnya, yakni manajemen, lebih menekankan pada segi manajemennya. Sementara prodi kewirausahaan lebih pada segi bisnisnya.

“Saya kira ini pertama karena memang belum ada kampus yang membuka program studi khusus kewirausahaan. Di salah satu Universitas swasta, misalnya, yang mengklaim dirinya sebagai universitas kewirausahaan, mereka tidak membuka program studi kewirausahaan secara terintegrasi dan khusus. Di situ hanya memberikan materi kewirausahaan dari awal hingga akhir, tetapi bukan prodi kewirausahaan. Sementara kami murni dalam bentuk program studi, nanti gelarnya sarjana bisnis,” ucapnya.

Sumber: Pikiran Rakyat Sabtu, 7 Januari 2012
http://epaper.pikiran-rakyat.com/index.php/component/flippingbook/book/1099-sabtu-07-januari-2012/41-januari-2012.html