Kresna-SBM ITB kembali melaksanakan acara Investor Gathering 2012 pada hari Selasa, 11 Desember 2012 bertempat di Auditorium SBM ITB. Acara dibuka oleh Bapak Achmad Herlanto Anggono, Kepala Kresna-SBM ITB Financial Trading Center (FTC).

Pada kesempatan kali ini Mr. Lo Kheng Hong yang merupakan investor ?kakap? nasional, dan dijuluki “Warren Buffet Indonesia” oleh berbagai media, bertindak sebagai pembicara dengan topik: “The Importance of Early Investing Habit and Current Market Update”. Diskusi dimoderatori oleh Bp. Anggoro Budi Nugroho, dosen manajemen keuangan pada Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB.Kresna-SBM ITB kembali melaksanakan acara Investor Gathering 2012 pada hari Selasa, 11 Desember 2012 bertempat di Auditorium SBM ITB. Acara dibuka oleh Bapak Achmad Herlanto Anggono, Kepala Kresna-SBM ITB Financial Trading Center (FTC).

Pada kesempatan kali ini Mr. Lo Kheng Hong yang merupakan investor ?kakap? nasional, dan dijuluki “Warren Buffet Indonesia” oleh berbagai media, bertindak sebagai pembicara dengan topik: “The Importance of Early Investing Habit and Current Market Update”. Diskusi dimoderatori oleh Bp. Anggoro Budi Nugroho, dosen manajemen keuangan pada Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB.Menurut Lo Kheng Hong, paparan data menunjukkan bahwa imbal hasil investasi di Indonesia, lebih tinggi dari tabungan. Bahkan kapitalisasi pasar modal Indonesia, lebih tinggi dari total dana pihak ketiga di sektor perbankan nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal merupakan lokus perputaran uang yang terpenting dan utama di tanah air, diikuti perbankan yang merupakan pilar lain dari sektor finansial.

Investasi sejak dini berarti belajar menunda konsumsi dan menghargai masa depan dengan menderita sejenak. Lo Kheng Hong menceritakan sejenak pengalaman masa kecil dan perjalanan hidupnya yang membawanya pada kesadaran pentingnya berinvestasi. Inilah yang mendorong terjadinya supernormal growth di usia lanjut kelak. Sejak dini, orang bisa membiasakan diri membeli saham dari uang yang didapat. ?Investasi dengan seksama, dan tidurlah?, demikian prinsip beliau. Kehati-hatian dan horizon ekspektasi jangka panjang dalam investasi saham, betul-betul dijaga. Mirip menanam tanaman, dan cerita Rip van Winkle yang tertidur dalam buku karya Irving Washington. Pilih dan kenali betul-betul saham yang baik. ?Know what you buy, and buy what you know?, papar beliau. Analisis fundamental juga dinilai lebih menjanjikan pertimbangan yang berdasar ketimbang teknikal. Bahkan bila perlu, datangi lokasi usahanya guna menjamin kredibilitas saham disamping berbagai ukuran seperti PER. Pastikan pula governance nya baik. Dengan membangun portofolio jangka panjang, seorang investor akan punya uang dan punya waktu. Banyak orang tak punya uang tapi punya waktu, atau sebaliknya, atau bahkan tak punya keduanya.

Pada akhir acara, dilakukan penyerahan penghargaan (Award) kepada tiga orang nasabah Kresna Sekuritas untuk 3 kategori investasi yaitu: Best Portfolio, Best Return, dan Most Active Trader. Portofolio terbesar diraih oleh Sandi Setiawan, sedangkan imbal hasil (return) tertinggi dan frekuensi transaksi tergiat (most active trading) masing-masing diraih oleh Baroto Ihsan Wicaksono dan Raditya, ketiganya adalah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Telah sejak lama, Kresna Sekuritas bekerjasama dalam ranah edukasi investasi pasar modal dengan SBM ITB dalam bentuk pelatihan, pengajaran, dan penyelenggaraan laboratorium riil perdagangan saham di galeri bursa kampus SBM.

Merupakan suatu kehormatan dan pengalaman berharga bagi kita semua bisa berbagi ilmu dan berdiskusi dengan praktisi yang sudah sangat berpengalaman dalam bidangnya. ***

 Menurut Lo Kheng Hong, paparan data menunjukkan bahwa imbal hasil investasi di Indonesia, lebih tinggi dari tabungan. Bahkan kapitalisasi pasar modal Indonesia, lebih tinggi dari total dana pihak ketiga di sektor perbankan nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal merupakan lokus perputaran uang yang terpenting dan utama di tanah air, diikuti perbankan yang merupakan pilar lain dari sektor finansial.

Investasi sejak dini berarti belajar menunda konsumsi dan menghargai masa depan dengan menderita sejenak. Lo Kheng Hong menceritakan sejenak pengalaman masa kecil dan perjalanan hidupnya yang membawanya pada kesadaran pentingnya berinvestasi. Inilah yang mendorong terjadinya supernormal growth di usia lanjut kelak. Sejak dini, orang bisa membiasakan diri membeli saham dari uang yang didapat. ?Investasi dengan seksama, dan tidurlah?, demikian prinsip beliau. Kehati-hatian dan horizon ekspektasi jangka panjang dalam investasi saham, betul-betul dijaga. Mirip menanam tanaman, dan cerita Rip van Winkle yang tertidur dalam buku karya Irving Washington. Pilih dan kenali betul-betul saham yang baik. ?Know what you buy, and buy what you know?, papar beliau. Analisis fundamental juga dinilai lebih menjanjikan pertimbangan yang berdasar ketimbang teknikal. Bahkan bila perlu, datangi lokasi usahanya guna menjamin kredibilitas saham disamping berbagai ukuran seperti PER. Pastikan pula governance nya baik. Dengan membangun portofolio jangka panjang, seorang investor akan punya uang dan punya waktu. Banyak orang tak punya uang tapi punya waktu, atau sebaliknya, atau bahkan tak punya keduanya.

Pada akhir acara, dilakukan penyerahan penghargaan (Award) kepada tiga orang nasabah Kresna Sekuritas untuk 3 kategori investasi yaitu: Best Portfolio, Best Return, dan Most Active Trader. Portofolio terbesar diraih oleh Sandi Setiawan, sedangkan imbal hasil (return) tertinggi dan frekuensi transaksi tergiat (most active trading) masing-masing diraih oleh Baroto Ihsan Wicaksono dan Raditya, ketiganya adalah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Telah sejak lama, Kresna Sekuritas bekerjasama dalam ranah edukasi investasi pasar modal dengan SBM ITB dalam bentuk pelatihan, pengajaran, dan penyelenggaraan laboratorium riil perdagangan saham di galeri bursa kampus SBM.

Merupakan suatu kehormatan dan pengalaman berharga bagi kita semua bisa berbagi ilmu dan berdiskusi dengan praktisi yang sudah sangat berpengalaman dalam bidangnya. ***