Empat tim mahasiswa Sekolah Bisnis Manajemen ITB berhasil menjuarai kompetisi bergengsi tingkat nasional, Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen dan Keuangan (KBMK) 2022, yang berlangsung pada 7-10 November 2022. Kompetisi tersebut di bawah naungan Pusat Prestasi Nasional.

Kompetisi tahunan itu kali ini digelar daring, dengan Universitas Internasional Semen Indonesia, Gresik, sebagai tuan rumah. Empat tim mahasiswa SBM ITB yang memenangi kompetisi tersebut adalah SuperBagger, Afreca, Jatinewyork, dan PNG. 

Jatinewyork meraih juara 1 pada kategori komersialisasi riset dan teknologi tepat guna dengan menghadirkan produknya sendiri, Cody Kit, yang telah dikerjakan selama menjadi mahasiswa kewirausahaan. Anggota Jatinewyor, Ananda Humaira Putri Salsabila (Entrepreneurship 2023), Nadhira Valenia Widyatama Putri (Entrepreneurship 2023), Afra Samantha (Entrepreneurship 2023), mengatakan kompetisi ini memberikan wawasan baru khususnya tentang kemampuan analisis, terutama pada industri yang sedang ditekuni. “Sekarang, kami sedang mempersiapkan peluncuran produk baru kami, menyiapkan infrastruktur,” kata Ananda. 

Afreca meraih juara 2 di kategori yang sama. Tim ini beranggotakan Adam Aliya Silmi (Manajemen 2023), Frisca Nadya Febrianty (Manajemen 2023), Frederik Agustian Budiharja (Manajemen 2023). “Kami sempat kebingungan saat persiapan kompetisi. Karena kami belum mendapatkan bisnis yang akan kami buat sebagai ide, kami bekerja dengan terburu-buru. Tapi, kami masih mengelolanya,”  kata Adam.

Semua orang dalam tim disibukkan dengan magang, kegiatan akademik dan kompetisi lainnya. Mereka perlu membagi pekerjaan dan membuat rencana pertemuan jauh sebelum tanggal tersebut.

Adapun PnG, satu-satunya tim yang beranggotakan dua orang, Ghanef Rayyan Hanisfy (Manajemen 2023) dan Pujangga Reogavi (Kewirausahaan 2023), keluar sebagai juara 1 kategori karya tulis ilmiah. Tema yang mereka usung adalah Penguatan dan Perluasan Ketahanan Pangan dan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan dalam Mendukung Agenda Prioritas Presidensi G20 Indonesia.

“Itu tema yang asing bagi kami,” ujar Ghanef. Tim ini fokus pada dua kebijakan utama yaitu alih fungsi lahan dan ketahanan pangan. Kemudian, dikembangkan lima program yang dapat mengatasi kedua masalah tersebut.

Sementara SuperBagger meraih juara 3 dalam lomba riset investasi. Tim terdiri dari Reynaldo Mulya (Manajemen 2023), Peter Vieriawan (Manajemen 2023), Briana Alifia Putri Alwaliyyu (Kewirausahaan 2023). 

“Kompetisi yang sangat menarik sejauh ini, kita perlu melakukan penelitian tentang sisi keuangan perusahaan. Dari sisi investor, saya perlu menempatkan diri sebagai black head, untuk mengetahui apakah akan berinvestasi di perusahaan ini atau tidak,” kata Reynaldo, Ketua Tim SuperBagger. 

Meski anggota tim ini sibuk dengan urusan masing-masing, mereka  membuat timeline dan eksekusi agar tujuan lebih mudah dijangkau. “Bagi kami, jika kami gagal merencanakan, kami gagal dalam segala hal,” kata Reynaldo. 

Tidak hanya siswa, pelatih juga memainkan peran besar dalam kesukesan empat tim tersebut. Muhammad Yorga Permana, S.T M.Sc, mentor dari tim PnG, mengatakan penting untuk mendapatkan pasangan yang cocok sebagai tim dan menentukan tujuan terlebih dahulu sebelum kompetisi berlangsung.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Bobby dan Roy karena memenangkan kompetisi ini. Ini adalah prestasi kalian. Meskipun kami berselisih enam jam, mereka dapat mengatur waktu untuk melakukan pendampingan dengan saya. Itu luar biasa,” kata Yoga yang berada di London, Inggris. “Saya ingin tegaskan, mentor itu hanya membantu, usaha utamanya dari mahasiswa.”

Written by Student Reporter (Agustin Anandia Kartika, Management 2024)