Laboratorium Management of Technology (MoT Lab) SBM ITB  menjadi penyelenggara acara mini-lecture dengan University of Twente Belanda. Acara ini diselenggarakan di Lobby Kresna SBM ITB pada 11 Januari 2023 dengan mendatangkan dua pembicara dari University of Twente yaitu Maarten Appelman dan Amalia Suryani. Keduanya merupakan periset dan PhD candidate. Acara yang dibuka oleh Wakil Dekan Sumber Daya SBM IT, Prof. Dr. Ir. Ignatius Pulung Nurprasetio, M.SME dan disambut oleh Direktur MoT Lab SBM ITB, Dr.rer.pol. Eko Agus Prasetio, MBA. Tema acara ini adalah “The Role of Technology in Addressing Societal Challenges”.

Maarten Appelman dalam presentasinya berjudul “Philosophy of Technology, taking responsibility in a technological age” menukil pandangan filosof ternama Martin Heidegger. Menurut Heidegger, perbedaan penting antara teknologi tradisional dan modern adalah kita ingin menyimpan energi, dan dengan cara ini menguasai atau menaklukkan alam. Kita tidak hidup selaras dengan alam, tetapi sekarang kita melihatnya sebagai sesuatu yang lebih rendah dari kemanusiaan, sesuatu yang dapat kita perbudak.

Bagi Heideger, sangat penting untuk memahami bagaimana teknologi modern telah mengubah pandangan kita tentang alam, dan dia takut hal itu juga akan membuat kita melihat manusia lain sebagai cadangan tetap yang sama. Ada nilai intrinsik bagi alam dan manusia, dan jika teknologi telah membuat kita melihat alam sebagai sesuatu yang harus kita pertahankan, maka kita harus sangat sadar bahwa kita mungkin juga melakukan hal yang sama terhadap manusia. Banyak filsuf berpendapat Heidegger berlebihan dengan pernyataan ini, tetapi jika kita sekarang melihat, sekitar 60 tahun kemudian, kita dapat berargumen bahwa dia cukup tepat dalam hal ini.

Pembicara kedua, Amalia Suryani, memberikan paparan kedua berjudul “Co-creation for technological innovations in energy access, A transdiciplinary approach”. Tipologi co-creation didefinisikan sebagai interaksi aktif antara teknologi dan produksi pengetahuan dengan secara sosial terpusat dan transformasi dari masyarakat. Ia memberikan contoh co-creation dari sudut pandang pelanggan seperti yang dilakukan oleh DHL, LEGO dan Heineken.

Selanjutnya Ia juga menjelaskan tentang microgrid untuk akses energi. Microgrid merupakan sebuah sistem energi terintegrasi dengan tiga elemen kunci (generation, storage, load) yang secara lokal digerakkan, sumber daya secara lokal terdistribusi, dan terisolasi atau terkoneksi pada grid.  Microgrid dapat menyuplai listrik ke sebuah kelompok dari rumah tangga, fasilitas publik, dan/atau bisnis. Pembicara juga memberikan paparannya terkait microgrid in Indonesia.

Dalam acara ini, MoT Lab SBM-ITB menjelaskan buku yang baru diterbitkan berjudul “Transfer Teknologi dan Inovasi untuk Transformasi Bisnis”. Buku ini ditulis oleh sivitas MoT Lab SBM ITB yaitu Eko Agus Prasetio, Uruqul Nadhif Dzakiy, dan Dedy Sushandoyo. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 50 orang baik secara luring maupun daring.

Written by Uruqul Nadhif Dzakiy