Prinsip “Sibuk itu Rezeki” selalu menjadi penguat Sonny Rustiadi, M.B.A., Ph.D., Ketua Program Studi (Kaprodi) Kewirausahaan di SBM ITB saat ini, dalam menjalani kehidupannya. Sosok yang juga menjabat sebagai Koordinator Kemahasiswaan di SBM ITB sejak 2018, sekaligus merupakan bagian dari tim kurasi The Greater Hub SBM ITB terhitung dari 2020 ini selalu memberikan yang terbaik dalam mengemban jabatan yang diamanahkan kepadanya.

“Banyak orang bilang ‘hidup itu cuma sekali’. Buat saya, hidup itu setiap hari dan kita harus jadi versi terbaik dari diri kita,” ujar Sonny membagikan motivasi hidupnya.

Mengenyam pendidikan tinggi sarjana bidang akuntansi di Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 2004, Sonny memulai karir sebagai akuntan finansial di KPMG yang tidak lain tidak bukan adalah satu dari The Big Four kantor akuntan publik. Beliau juga bergabung dengan program SENADA oleh USAID yang berfokus untuk membantu usaha-usaha mikro dan kecil untuk berkembang. Tanpa disadari, hal tersebut ternyata menjadi pemantik Sonny untuk terjun ke dunia wirausaha hingga akhirnya beliau melanjutkan pendidikannya di MBA Entrepreneurship SBM ITB pada tahun 2005. Setelah mengenyam pendidikan selama 2 tahun, Sonny akhirnya memutuskan untuk memulai pengabdiannya sebagai akademisi di SBM ITB atas ajakan Bapak Dwi larso, Ketua Program Studi pada saat itu.

Dunia pendidikan bukanlah hal asing bagi Sonny. Ayahnya adalah seorang dosen planologi di ITB. Sedari dulu, Sonny sering menemani sang ayah dalam kesehariannya, mulai dari mengikuti rapat dosen, hingga membantu memeriksa ujian mahasiswa. Sejak saat itulah, dirinya merasa memiliki inspirasi untuk berbagi dan mengajar. Minatnya dalam mengajar terus beliau asah dengan mengikuti berbagai kegiatan, salah satunya adalah melalui pengabdian masyarakat bertajuk “Tentir” yang diselenggarakan oleh Bidang Pengabdian Mahasiswa Pada Masyarakat (BPMPM) FE Unpar, tempatnya berkuliah, diwujudkan dengan para mahasiswa yang memberikan sesi pengajaran di sekolah dasar berkekurangan setempat.  

Maybe this is my calling ya. Bagi saya, mengajar itu sangat rewarding karena ada kepuasan tersendiri ketika melihat orang lain bisa memahami sesuatu yang kita jelaskan, atau bahkan terinspirasi dengan hal tersebut,” ucap Sonny.

Bagi Sonny, pendidikan adalah kunci membangun bangsa. Tak heran, baru saja terpilih sebagai Kaprodi Kewirausahaan pada akhir tahun 2022 lalu, beliau langsung meluncurkan 3 program baru, yaitu SBM Enterprise Track, Visual Digital Narrative Track, dan Ecosystem Builder Track. Sonny juga merupakan pemrakarsa acara-acara tahunan yang dilaksanakan SBM hingga saat ini, seperti Ganesha Business Festival, Ideology, dan Kreanesia. Terlepas dari kehidupannya dalam berinovasi, Sonny juga menggeluti bisnis di dunia pendidikan dan desain interior.

Sebagai Kaprodi Kewirausahaan saat ini, Sonny ingin para mahasiswanya mampu menjiwai 3 karakter, yaitu menjadi learning person, responsible, dan always think big. Menurutnya, mahasiswa harus memiliki keinginan untuk terus belajar, termasuk juga di dalamnya bersedia untuk unlearn agar bisa menyerap pengetahuan baru. Sikap tersebut harus didukung dengan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan sehingga keberhasilan dalam belajar dapat tercapai. Selain itu, Sonny juga berharap kepada para mahasiswanya agar bisa bermimpi setinggi-tingginya melihat saat ini peluang untuk berkembang dapat ditemukan di mana saja. Beliau menekankan “prinsip air”, prinsip yang membawanya kepada dirinya saat ini. 

“Air itu dibutuhkan banyak orang. Air itu mampu menyesuaikan dengan lingkungannya. Tetapi, air punya prinsip yang dalam, jika dilanggar, air juga bisa menjadi arus deras,” Ucap Sonny.

Mengajar itu sangat rewarding karena ada kepuasan tersendiri ketika melihat orang lain bisa memahami sesuatu yang kita jelaskan, atau bahkan terinspirasi dengan hal tersebut,” ucap Sonny.
Kontributor: Rheza Mahesa Raharjo, Manajemen 2023