Margareth Setiawan membangkitkan kembali bisnis ritel tradisional keluarganya menjadi sebuah merek fashion yang modern, Kalimas Kosambi. Ketika mengisi kuliah tamu Strategic Management and Agile Enterprise di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (16/4), Margareth membawakan materi berjudul “The Story of Kalimas Kosambi”. 

Materi tersebut ia ambil dair pengalamannya sendiri mengambil keputusan strategis, ketangguhan dalam berwirausaha, serta pentingnya kelincahan dalam menghadapi perubahan dunia bisnis. Ketiganya itu menurut Margareth merupakan kunci utama keberhasilan dalam bisnis. 

Margareth, yang merupakan alumni SBM ITB, memaparkan bagaimana ia menerapkan berbagai kerangka berpikir yang pernah ia pelajari di SBM ITB ke dalam tantangan nyata di lapangan. Perjalanan bisnisnya menjadi contoh nyata bagaimana teori dapat diwujudkan dalam praktik, terutama dalam masa ketidakpastian seperti pandemi COVID-19. 

Di bawah kepemimpinannya, Kalimas Kosambi merambah kanal digital, merestrukturisasi operasional, dan mempertahankan nilai-nilai yang berfokus pada pelanggan untuk tetap kompetitif dan relevan.

Menurut Margareth, strategi bukanlah sesuatu yang statis, melainkan proses yang hidup dan terus berkembang. Strategi tidak hanya soal kerangka kerja dan alat manajemen, tetapi juga pada pola pikir yang dibutuhkan untuk memimpin di tengah ketidakpastian.

Kontributor: Lavena Laduri, MBA YP 2024