Ikatan Mahasiswa Kewirausahaan (IMK Artha) SBM ITB sukses menyelenggarakan Artha Flagship 2025, sebuah event tahunan yang dirancang untuk membekali mahasiswa dengan wawasan, keterampilan, dan jejaring yang relevan dalam dunia wirausaha, di Bandung pada Sabtu (17/5). Artha Flagship tahun ini mengusung semangat keberlanjutan dan inovasi dalam dunia startup, menghadirkan berbagai rangkaian acara yang menggugah semangat dan pola pikir para wirausaha muda.

“Artha Flagship 2025 tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga tempat bertumbuh bagi mahasiswa dan pegiat startup. Acara ini mencerminkan semangat kolektif untuk terus mendukung kemajuan ekosistem kewirausahaan yang inklusif, inovatif, dan adaptif,” kata Ketua Himpunan IMK “Artha” Alldyo Novan sebagai penyelenggara acara.

Rangkaian acara dimulai dengan talkshow inspiratif bertema “Adaptability as the Key to Sustainable Startup Growth.” Sesi ini menghadirkan Director of The Greater Hub dan Founder IDNA Solution Dina Dellyana, dan Angga Fauzan,  CEO & Co-Founder MySkill dan Founder Boyolali Bergerak, yang juga merupakan alumni Desain Komunikasi Visual ITB.

Dalam diskusi tersebut, kedua narasumber menyampaikan pentingnya adaptasi sebagai kemampuan krusial yang menentukan keberlangsungan sebuah startup. Dina Dellyana menekankan bahwa yang mampu menyelamatkan startup dari “valley of death” atau lembah kematian sebuah ide bisnis bukanlah semata produk atau bisnisnya, melainkan founder-nya sendiri.

“Good founder will attract a good team (Pendiri yang baik akan menarik tim yang baik). Pendiir butuh dynamic capability (kemampuan dinamis)—mengerti kebutuhan manusia (human needs) dan perilaku (behavior). Adaptability is a must (adaptasi adalah suatu keharusan), tapi harus didampingi dengan knowledge (pengetahuan),” kata Dina. 

Sementara Angga Fauzan mengatakan adaptabilitas bukan berarti selalu berubah mengikuti arus. Dalam beberapa kasus, founder perlu bersikap teguh terhadap nilai inti bisnisnya. 

“Refining our core” menjadi proses penting agar inovasi tetap berpijak pada visi yang kuat. Dalam dunia yang cepat berubah, kemampuan untuk belajar ulang, membongkar asumsi lama, dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar menjadi kunci pertumbuhan yang berkelanjutan.

Setelah talkshow, acara dilanjutkan dengan workshop bertajuk “Innovative AI for Digital Marketing: Optimizing Strategies and Story Branding” yang dibawakan oleh Nur Islami Javad. Workshop ini membekali peserta dengan pengetahuan praktis tentang pemanfaatan kecerdasan buatan dalam strategi pemasaran digital. Peserta diajak memahami bagaimana AI dapat digunakan untuk menyusun narasi merek yang kuat (story branding), meningkatkan efisiensi pemasaran, serta mengoptimalkan hasil kampanye. Workshop ini menjadi ruang eksplorasi teknologi bagi para entrepreneur muda, membantu mereka menemukan cara-cara baru untuk menjangkau audiens dan mengomunikasikan nilai produk secara lebih efektif.

Sebagai puncak dari rangkaian acara, Artha Flagship menghadirkan sesi Investor Speed Dating. Dalam sesi ini, para pemilik startup muda berkesempatan untuk berdialog langsung dengan para investor secara singkat namun intensif. Tujuannya adalah untuk menguji kelayakan ide, memperluas jejaring bisnis, dan bahkan membuka peluang pendanaan.

Melalui rangkaian talkshow, workshop, dan investor speed dating, Artha Flagship mengajak peserta untuk menyadari bahwa di balik setiap startup sukses, ada kombinasi antara ketangguhan pribadi, kemampuan beradaptasi, dan keberanian untuk berinovasi.

Kontributor: Putri Dzakiyah Suharyono, Kewirausahaan 2025