Berita

Bicara Pakar SBM ITB, Wali Kota Bandung Farhan: Politisi Harus Tinggalkan Gaya Hidup Mewah

September 24, 2025

Walikota Bandung Muhammad Farhan menekankan pentingnya budaya etika dalam politik dan kepemimpinan. Ia menyatakan bahwa politisi harus meninggalkan gaya hidup mewah dan membiasakan diri menggunakan transportasi umum agar dapat lebih memahami kehidupan rakyat.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam acara Expert Talk bertajuk "Budaya Etika dan Tata Kelola yang Baik" di Auditorium Nemangkawi, SBM ITB, Selasa (23 September). Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa SBM ITB, termasuk mahasiswa program pertukaran internasional.

Dalam sambutannya, Prof. Aurik GustomoDekan SBM ITB, menekankan bahwa SBM ITB merupakan institusi pendidikan terkemuka di Bandung. Beliau menekankan bahwa sejak awal berdirinya, SBM ITB telah memprioritaskan kewirausahaan, kepemimpinan, dan inovasi. Institusi ini memiliki jumlah mahasiswa internasional terbesar di Bandung, telah meraih akreditasi internasional AACSB, dan telah menghasilkan banyak publikasi bereputasi di jurnal Scopus Q1.

“Kehadiran Kang Farhan semakin memperkuat komitmen SBM ITB dalam menghadirkan inovasi, kepemimpinan, dan kewirausahaan yang berdampak luas,” ujarnya.

Dalam presentasinya, Farhan berbagi pengalaman pribadinya melunasi semua cicilan pinjamannya sebelum terjun ke dunia politik. Ia menggambarkan cicilan pinjaman sebagai beban potensial.

Beliau juga menekankan bahwa integritas harus dimulai dari diri sendiri, termasuk penolakan pemberian gratifikasi. Misalnya, sejak menjabat, beliau telah mengingatkan stafnya untuk sekadar mengucapkan selamat ulang tahun, alih-alih memberi hadiah.

Farhan juga menyoroti tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan publik. Ia menyatakan bahwa pemerintah hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, meliputi pendidikan, kesehatan, dan ketertiban umum. Meskipun mengakui stigma pelayanan publik yang rumit dan tidak akuntabel, ia menekankan komitmen Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui reformasi birokrasi, restrukturisasi organisasi, dan penguatan akuntabilitas kinerja.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Menanggapi pertanyaan seputar retribusi parkir liar, Farhan menyatakan bahwa pemerintah sedang mengkaji konsep Pembiayaan Berbasis Lahan untuk pengembangan parkir. Sementara itu, terkait kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan industri, beliau menekankan pentingnya kebijakan berbasis bukti yang didukung oleh riset akademis. Farhan juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian dan magang di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

Acara ini menegaskan komitmen SBM ITB untuk menyediakan pembelajaran yang relevan dengan tantangan dunia nyata. Kehadiran Wali Kota Bandung tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan tata kelola yang transparan, beretika, dan berorientasi pada pelayanan.

Ditulis oleh Reporter Mahasiswa (Lavena Laduri, MBA YP 2024)

Kegiatan
Oktober 23, 2025
WhatsApp Gambar 2025-10-22 di 14.32.49