Memahami pasar dengan tepat bisa menjadi kunci utama dalam keberhasilan sebuah bisnis. Hal ini menjadi topik utama yang dibahas oleh Ali Akbar, Co-Founder Cetta Online Class, dalam sesi guest lecture di mata kuliah Integrated Business Experience di SBM ITB pada 12 Maret 2025. Ia membagikan pengalaman serta strategi bisnis yang membuat Cetta berkembang pesat dengan menemukan product market fit yang tepat.

Cetta adalah platform pembelajaran daring yang menyediakan berbagai kelas untuk membantu meningkatkan keterampilan akademik dan profesional. Sejak didirikan, platform ini telah memberi akses pembelajaran kepada ribuan pelajar dan pekerja. Cetta semakin melejit saat pandemi COVID-19 melanda, ketika banyak orang mencari cara untuk tetap produktif di rumah. Dengan kebutuhan yang meningkat terhadap pembelajaran daring, Cetta hadir sebagai solusi.

Menurut Ali, keberhasilan bisnis bukan hanya soal memiliki produk yang bagus, tetapi juga soal menangkap momentum yang tepat. Cetta berkembang karena muncul pada saat yang dibutuhkan banyak orang. 

Dan mempertahankan kesuksesan membutuhkan lebih dari sekadar timing yang tepat. Dalam perjalanannya, tantangan utama yang dihadapi adalah persaingan yang semakin ketat.

Untuk menghadapi persaingan, Ali membagikan prinsip bisnis yang selalu ia pegang, yaitu FATAL – Fokus, Attitude, Tekun, Antusias, dan Lentur. Prinsip ini menjadi fondasi dalam mengatasi berbagai tantangan bisnis. 

Ketika kompetitor bermunculan dengan produk serupa, Ali menekankan pentingnya tiga langkah utama, yaitu okus pada pengembangan produk sendiri tanpa terpengaruh strategi pesaing; menonjolkan keunikan yang membedakan produk dari kompetitor; dan menjaga konsistensi dalam kualitas dan pelayanan agar pelanggan tetap loyal. Ia menegaskan bahwa dalam dunia bisnis, yang bertahan bukanlah yang terbesar atau yang tumbuh paling cepat, tetapi yang mampu beradaptasi dan terus berkembang dalam jangka panjang.

Selain itu, Ali memperkenalkan konsep Hedgehog, yang diadaptasi dari buku Good to Great karya Jim Collins. Konsep ini menekankan pentingnya fokus pada satu keunggulan utama yang benar-benar bisa dikuasai. Untuk menemukannya, bisnis harus menjawab tiga pertanyaan mendasar: Apa yang benar-benar menjadi passion bisnis ini? Bagaimana bisnis ini bisa menghasilkan keuntungan secara berkelanjutan? Apa yang bisa dilakukan lebih baik dari siapa pun? Dengan memahami ketiga aspek tersebut, sebuah bisnis dapat membangun strategi yang lebih tajam, memiliki identitas yang kuat, dan tidak mudah teralihkan oleh tren sesaat.

Di era digital, strategi pemasaran juga menjadi faktor krusial dalam pertumbuhan bisnis. Ali menjelaskan bagaimana marketing funnel membantu memahami perjalanan pelanggan dari tahap mengenal produk hingga menjadi pelanggan setia. 

Lima tahap utama dalam marketing funnel meliputi awareness (Kesadaran), pelanggan mengenal produk melalui media sosial atau iklan; interest (Ketertarikan), mereka mulai penasaran dan mencari informasi lebih lanjut; consideration (Pertimbangan), mereka membandingkan produk dengan yang lain sebelum mengambil keputusan; conversion (Pembelian), pelanggan akhirnya memutuskan untuk membeli; dan loyalty (Kesetiaan), jika puas, pelanggan bisa kembali membeli atau merekomendasikan ke orang lain.

Untuk mendukung strategi ini, Ali menekankan pentingnya pembuatan konten yang menarik agar mampu menangkap perhatian audiens sejak awal. Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah memanfaatkan tiga detik pertama dalam sebuah video untuk menarik perhatian audiens. Dalam hitungan detik itulah seseorang memutuskan apakah akan lanjut menonton atau mengabaikan konten tersebut. Oleh karena itu, membuat pembuka yang menarik menjadi kunci dalam strategi pemasaran digital yang efektif.

Menurut Ali, kesuksesan bukan hanya soal ide yang cemerlang, tetapi juga ketepatan dalam membaca pasar, ketekunan dalam eksekusi, serta strategi pemasaran yang efektif. Dengan kombinasi faktor-faktor ini, peluang untuk berkembang dan bertahan dalam jangka panjang akan semakin besar.

Kontributor: Hartanti Maharani, Manajemen 2026