Dalam era industri yang saling terkoneksi, tidak ada perusahaan yang bisa tumbuh sendirian. Untuk itu sebuah perusahaan perlu memahami konsep open innovation, di mana perusahaan tidak hanya mengandalkan inovasi internal tetapi juga melibatkan pihak eksternal.
Executive Director MIKTI (Indonesian Information and Communication Technology Creative Industry Society), Indra Purnama menggarisbawahi pentingnya open innovation atau inovasi terbuka tersebut saat mengisi kuliah tamu Business Ecosystem bagi mahasiswa Kewirausahaan angkatan 2025, Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung pada Selasa (22/4). Indra sebelumnya aktif di Indigo dan telah lama berkecimpung dalam pengembangan ekosistem bisnis.
Indra menjelaskan bahwa open innovation merupakan istilah payung (umbrella term) yang mencakup berbagai bentuk kolaborasi eksternal, mulai dari kemitraan dengan startup, institusi pendidikan, lembaga riset, hingga kolaborasi langsung dengan komunitas. Alasan mengapa banyak perusahaan menerapkan inovasi terbuka antara lain adalah karena mereka membutuhkan sudut pandang baru, solusi yang lebih cepat dan murah, serta akses pada talenta baru yang mungkin tidak tersedia di internal perusahaan.
Lebih dari itu, perusahaan juga menerapkan open innovation untuk tetap relevan menghadapi disrupsi yang terus terjadi di berbagai industri. Motif utama dari inovasi terbuka ini antara lain adalah untuk mendapatkan hasil (yield) berupa keuntungan, pertumbuhan nilai perusahaan (gain), serta menciptakan sinergi antara produk yang sudah ada dengan inovasi dari startup.
“Industri yang berkualitas hanya bisa dibangun dari startup yang berkualitas, dan untuk itu diperlukan penguatan talenta,” ujar Indra.
Indra mngatakan inovasi tidak berdiri sendiri, melainkan bergantung pada ekosistem yang kuat. Dalam proses pengembangannya, semua elemen dalam ekosistem saling berkaitan.
Komunitas yang sehat akan melahirkan talenta yang mumpuni. Talenta tersebut kemudian membentuk pre-startup yang kuat, yang selanjutnya berkembang menjadi startup unggulan.
Startup inilah yang pada akhirnya menopang industri yang berdaya saing tinggi. Rantai ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain—semuanya saling mendukung dan saling memperkuat.
Sesi ini menjadi pengingat bahwa inovasi tidak bisa berjalan sendiri. Untuk membangun ekosistem bisnis yang tangguh, diperlukan kolaborasi yang luas dan terbuka antar berbagai pihak. Inovasi terbuka bukan hanya strategi—ia adalah fondasi masa depan industri kreatif digital Indonesia.