Di tengah ketatnya persaingan, banyak bisnis tumbang sebelum mencapai puncak. Tapi ada juga yang berhasil melewati badai dan terus tumbuh.
Apa rahasia di balik keberhasilan itu? Irfandie Adi Pradana, CEO PT Bening’s Glow Indonesia, mengungkap keberhasilan bisnis tersebut saat menjadi dosen tamu mata kuliah Integrated Business Experience di SBM ITB pada 23 April 2025.
Judul materi Irfandie, Growth in Business, relevan dengan mahasiswa SBM tingkat dua yang tengah menjalankan bisnis mereka. Ia menekankan bahwa dalam perjalanan bisnis, naik-turun adalah hal yang pasti.
“Dalam proses menuju keberhasilan pasti disertai kegagalan,” ujar Irfandie.
Dia juga menyampaikan bahwa momentum keberhasilan tidak datang begitu saja, melainkan harus dipersiapkan dengan kemampuan dan pengalaman yang matang.
“Bagaimana cara memilih investasi yang baik bagi seorang investor? Dan mengapa dulu inves ke PT Bening’s Glow Indonesia, bagaimana cara melihat peluangnya?” tanya seorang mahasiswa kepada Irfandie.
Menurut Irfandie, cara memilih perusahaan yang bagus yaitu dengan melihat background partner yang ada. Mulai dari track record bagaimana dia mengelola sebelumnya dan apa kekuatan yang dihasilkan dari si partner.
“Dulu sih melihat peluang Bening’s ini cukup meyakinkan karena saya melihat background dr. Oky yang menjadi dokter kecantikan pertama di Indonesia dan belum pernah ada dokter yang bikin skincare,” kata Irfandie. “Sehingga saya invest di PT-nya dan mengelolanya. Intinya, dalam sebuah bisnis, harus saling mengisi satu sama lain.”
“Lalu bagaimana cara Bening mempertahankan customer loyalty di industri dunia skincare yang tergolong red ocean?” tanya mahasiswa lain.
Dalam berperang di pasar red ocean, kata Irfandie, perlu adanya inovasi yang bisa membedakan produk kita dengan lainnya. Di Bening’s, Irfandie membawa dr. Oky sebagai sebuah perbedaan produk sekaligus sebagai branding untuk Bening’s Glow sendiri.
“Yang paling penting dalam sebuah bisnis yaitu adaptasi dalam melihat market dan selalu melihat tren-tren yang ada untuk disesuaikan dengan marketing kita sendiri,” ujar Irfandie.
Irfandie berpesan kepada seluruh mahasiswa SBM ITB yang sedang membangun bisnis, bahwa cara mereka membaca peluang hari ini akan menentukan langkah besar di masa depan.