Isti Raafaldini Mirzanti menjadi dosen tetap di SBM ITB sejak 2008. Ia memutuskan melamar sebagai dosen di SBM ITB setelah bertahun-tahun meniti karir di perusahaan. Di dunia pengajar dia menemukan kembali semangat untuk belajar dan berbagi. Kini, seiring perjalanannya sebagai pengajar, Isti berusaha berkontribusi tidak hanya di ruang akademik, tetapi juga dalam pengembangan institusi SBM ITB, sekolah bisnis dengan akreditasi  dari Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB).  

Tumbuh di Bandung, Bertumbuh karena Bandung  
Lahir dan besar di Bandung, Isti merasa kotanya memberikan ruang nyaman untuk bertumbuh. Sejak SMA, ia sudah menetapkan hati untuk melanjutkan pendidikan di Bandung. Setelah mempertimbangkan berbagai pilihan, ia memutuskan untuk menempuh pendidikan S1 di bidang Kimia di Universitas Padjadjaran dan lulus pada tahun 2000. “Budaya kerja di Bandung produktif, tapi tetap memberi ruang untuk bernapas,” tuturnya. 

Setelah menyelesaikan studi, Isti mengawali karier di dunia korporat. Namun, keinginannya untuk terus belajar membawanya kembali ke dunia akademik. Ia melanjutkan studi di Master of Management of Business and Management of Technology (MMBAT) ITB dan lulus pada 2003. Setelah lulus ia kembali berkarier di dunia profesional. Namun pada 2008 ia memutuskan untuk melamar sebagai dosen di SBM ITB. 

Bagi Isti, dunia manajemen menarik karena sifatnya yang dinamis dan aplikatif. Setiap hari selalu ada hal baru untuk dipelajari. Semangat ini pula yang membawanya melanjutkan studi doktoral. Dan pada 2016 ia menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang Science in Management di SBM ITB dengan fokus pada kebijakan kewirausahaan. Sekolah menurut Isti adalah tentang menikmati proses belajar, bukan semata mengejar gelar. “Belajar itu proses, saya merasa lebih “content” saat menjalani proses belajar” katanya. 

Setelah menyelesaikan studi doktoralnya, Isti aktif menulis dan mempublikasikan karya ilmiah. Beberapa karyanya di antaranya A Conceptual Framework of Entrepreneurship Policy (2015), Business Model Innovation Strategy for Creative Industry in Indonesia (2023), dan Toward A Business Resilience Framework for Startups (2021). Ia berharap, karya-karya ini bisa memberi sumbangan kecil bagi dunia akademik dan praktik bisnis, khususnya di Indonesia.  

Mengembangkan Kemahasiswaan, Karir, dan Alumni 
Saat ini, Isti dipercaya untuk membantu pengembangan Divisi Kemahasiswaan, Karir, dan Alumni SBM ITB. Ia terlibat dalam pembinaan berbagai kegiatan, termasuk Parade Wisuda dan Ganesha Business Management Festival (GBMF). 

“Awalnya bernama Ganesha Business Festival merupakan gabungan berbagai macam pameran yang ada di SBM ITB, karena pada saat itu ada banyak acara dari berbagai mata kuliah dengan bentuk serupa. Maka diintegrasikan menjadi satu festival utama” jelasnya.  

GBMF kini menjadi acara unggulan SBM ITB. Jika Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB punya Pasar Seni, Isti berharap SBM punya GBMF. Bukan hanya tempat untuk pameran tetapi pada akhirnya nanti GBMF akan terus tumbuh sebagai wadah bagi para alumni untuk bertemu kembali (reuni) dan tempat berkolaborasi antara mahasiswa, alumni, dan industri.   

Kisah Isti menjadi pengingat bahwa kenyamanan bukan alasan untuk berhenti bertumbuh. Justru, dari kenyamanan karir itu, lahir keinginan untuk terus belajar dan berkontribusi. 

“Selagi punya kesempatan dan kemauan, lanjutkan sekolah atau terus belajar. Belajar tidak pernah merugikan. Dari situ, kita bisa lebih bijak dan lebih banyak memberi manfaat.” 

Kontributor: Hansen Marciano, Management 2025