Suasana penuh semangat dan haru menyelimuti prosesi wisuda Program Mini MBA yang digagas oleh SBM ITB bekerja sama dengan Kuncie di Auditorium Menangkawi SBM ITB Bandung pada Sabtu (24/5). Sebanyak 113 wisudawan hadir secara langsung dari Batch 3 hingga Batch 9, serta 163 wisudawan lainnya mengikuti secara daring dari Batch 3 hingga Batch 12. 

Prosesi dibuka dengan sambutan hangat dari Dekan SBM ITB, Prof. Ignatius Pulung Nurprasetio, dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya menjadi pemimping yang berpikir kritis dan mandiri. 

“Di SBM ITB, kami ingin mencetak pemimpin bisnis yang baik karena pemimpin yang baik akan menentukan masa depan perusahaan. Pembelajaran ini adalah proses seumur hidup, dan tidak ada yang benar atau salah dalam belajar,” ujarnya. 

Pulung berterima kasih kepada seluruh peserta yang telah mempercayakan proses belajarnya pada program Mini MBA. Pulung mengingatkan agar wisudawan menjadi pemikir, bukan sekadar pengikut.  

Derrick Heng, Chief Marketing Officer PT Telkomsel sekaligus President Commissioner PT Kuncie Pintar Nusantara dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi strategis dalam menciptakan dampak nyata di dunia pendidikan. Sejak 2022, Kuncie dan SBM ITB telah bekerja berdampingan untuk mendemokratisasi pendidikan, menjadikannya lebih praktis, relevan, dan transformatif. Derrick mengapresiasi para dosen SBM ITB yang telah membentuk program ini menjadi wadah belajar yang berkualitas dan aplikatif.

“Hari ini bukan hanya selebrasi pencapaian, tetapi juga bukti dari kolaborasi strategis yang terus bertumbuh,” kata Derrick. 

Salah satu momen paling mengharukan datang dari Laode Muhammad Rahmadan, yang terpilih sebagai mahasiswa terbaik. Mewakili para wisudawan, dalam pidato inspiratifnya Ramadhan mengatakan hari ini adalah hari yang sangat istimewa, berdiri di titik akhir dari proses yang luar biasa.

“Ada satu kalimat yang saya ingat sebelum memulai program ini: ‘Kamu tidak harus hebat untuk memulai, tetapi kamu harus memulai untuk menjadi hebat’,” kata Ramadhan. P”rogram ini membuat saya keluar dari zona nyaman, membagi waktu antara pekerjaan, keluarga, dan tugas—tapi itulah yang membuat kita tumbuh.” 

Tidak hanya Laode, Ilma Jayanti—juga salah satu wisudawan terbaik—berbagi kesan mendalamnya selama mengikuti program. Mengaku punya minat mengikuti program MBA, Ilma mengatakan Mini MBA ini menjadi langkah awal yang sangat pas bagi dirinya. 

“Yang paling saya rindukan adalah kerja kelompok, bergadang bersama menyelesaikan tugas, dan semangat teman-teman yang luar biasa aktif. Tiga kata untuk menggambarkan program ini: Life-Long Learning,” ujar Ilma.

Prosesi wisuda ditutup dengan para wisudawan bersalaman dengan Dekan SBM ITB dan perwakilan dari Kuncie, serta pemberian penghargaan kepada para mahasiswa berprestasi. Program Mini MBA SBM ITB dan Kuncie sekali lagi membuktikan komitmennya dalam menjembatani dunia akademik dan dunia nyata. Dengan semangat berkelanjutan, program ini siap membuka batch selanjutnya, memperluas akses bagi generasi muda untuk mengasah potensi dan menciptakan masa depan yang lebih cerah.

Kontributor: Lavena Laduri, MBA YP 2024