CEO Dian Indah Abadi sekaligus pemilik Beauty Latory Cahya Khairani Kusumawulan, membagikan pengalaman nyata seorang pengusaha yang berhasil membangun bisnisnya dari nol saat mengisi kuliah tamu Technopreneurship Dynamics bagi mahasiswa Program Studi Kewirausahaan SBM ITB di Bandung (28/7). Cahya menekannya pentingnya seorang pengusaha konsisten dalam menyelesaikan progres, bekerja sesuai kemampuan terbaik, dan menjaga komitmen jangka panjang.
Ia mengajak mahasiswa untuk peka melihat peluang, berani mengambil langkah, serta selalu dinamis dan kreatif dalam berinovasi—baik dari segi bahan, kemasan, maupun ide produk baru. Ia juga menegaskan bahwa pengusaha harus terlibat langsung dalam usahanya. Menurut dia, keterlibatan penuh membuat pengusaha memahami alur bisnis hingga bagaimana produk dapat sampai ke konsumen.
“Kita harus ada di dalam usaha itu,” ujarnya.
Cahya awalnya menjadi karyawan Wardah Kosmetik pada awal 2000-an. Memulai langkah sebagai karyawan, ia melewati berbagai pasang surut dunia kerja dan bisnis. Pengalaman tersebut menjadi bekal berharga saat ia memutuskan untuk membangun usaha sendiri.
PT Lunary Cahya Abadi yang ia dirikan bergerak di bidang fast-moving consumer goods (FMCG) dengan fokus pada produksi barang perawatan dan kecantikan. Usaha ini tidak langsung besar. Ia memulainya dari skala kecil, mengandalkan kolaborasi, dan terus berjuang memenuhi permintaan pasar kosmetik yang kian meningkat. Berkat kerja keras dan keberanian mengambil peluang, pada tahun 2023 perusahaannya berhasil memperluas pabrik dan kini mempekerjakan 136 karyawan.
Tidak hanya mengejar keuntungan, PT Lunary Cahya Abadi membawa misi menyehatkan dan memberdayakan masyarakat Bandung dan sekitarnya. Prinsip ini sejalan dengan filosofi hidup Cahya: “Beauty is a journey, not a destination, it’s about unveiling the masterpiece that you already are.” Baginya, kecantikan adalah perjalanan panjang untuk merawat keindahan yang sudah ada dalam diri setiap orang, bukan sekadar tujuan akhir.
Sementara dalam hal bisnis, bagi Cahya diferensiasi adalah kunci bersaing di pasar yang padat. Baginya, desain produk bukan sekadar estetika, melainkan strategi untuk membangun koneksi emosional dengan pelanggan.
“Bagaimana caranya kita beda dari yang lain? Inovasi. Inovasi bahan, packaging, dan lain-lain,” tuturnya.
Ia membagikan pesan yang sederhana namun penuh makna kepada para mahasiswa: “Big achievement starts from one step.” Sebuah pengingat bahwa keberhasilan besar selalu bermula dari langkah pertama, sekecil apapun itu. Kisahnya menjadi bukti bahwa dengan keberanian, inovasi, dan konsistensi, setiap langkah kecil dapat tumbuh menjadi pencapaian besar.