Era revolusi industri 4.0 membawa perubahan besar dalam dunia kerja dan teknologi. Teknologi yang semakin canggih menjadi kunci utama dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam berbagai bidang. 

Untuk itulah penting bagi kita selalu meningkatkan kemampuan dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Namun transfer teknologi yang berhubungan dengan inovasi belum dikenal luas oleh masyarakat dan tidak disajikan dengan mudah. Di situlah Eko Agus Prasetio, Uruqul Nadhif Dzakiy, dan Dedy Sushandoyo berupaya mengubah hal tersebut dengan menulis buku bertajuk Transfer Teknologi untuk Inovasi: dari Riset ke Industri. 

Buku ini menampilkan beberapa konsep dasar tentang apa itu teknologi, hak paten, bagaimana mengembangkannya beserta contoh kasus-kasus yang ada di Indonesia, agar pembaca memiliki pemahaman tentang pentingnya mandiri secara teknologi, dan bagaimana mekanisme transfer teknologi itu berlangsung.  Buku ini memberikan fokus pada proses penyempurnaan hasil riset dari lembaga penelitian universitas yang diterapkan dalam industri.

Awalnya, produk yang dihasilkan dari kampus hanyalah sebuah prototipe yang belum dapat digunakan oleh konsumen. Namun, melalui tahap produksi oleh industri, prototipe tersebut diperbaiki dan diperkenalkan ke pasar melalui produksi massal dan penjualan.

Salah satu kasus yang menarik dan diangkat dalam buku ini adalah FIN Komodo. Perusahaan ini fokus pada produksi mobil offroad dan merupakan contoh dari pengembangan industri berbasis teknologi yang tidak hanya terfokus pada pengembangan produk, tetapi juga melakukan riset dan pengembangan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Proses pengembangannya melalui beberapa tahapan dan membutuhkan waktu yang lama sekitar 21 tahun.

Selain itu, kasus lain yang dibahas adalah “Kerja Sama Pengembangan Pesawat KF-X/IF-X Indonesia-Korea”. Proses transfer teknologi pesawat tempur ini harus melewati prosedur yang panjang dan rumit. Dimulai dengan mengirimkan ratusan engineer dari PTDI ke Korea Selatan untuk mempelajari subsistem pesawat secara bertahap, kemudian menjadi prototipe, yang dilanjutkan dengan uji kelayakan terbang sebelum memasuki fase produksi.

“Buku ini menyajikan panduan yang bermanfaat tentang cara menambah nilai dari sumber daya alam yang ada di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi,” ujar salah satu penulisnya, Dedy Sushandoyo. “Untuk melakukan hal ini, diperlukan pengetahuan dan ilmu yang tepat, salah satu cara yang dapat digunakan adalah melalui transfer teknologi.”

Dedy berharap buku ini dapat memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada pembaca bahwa kita semua memiliki kemampuan untuk menciptakan teknologi sendiri. Hal ini penting agar kita tidak tergantung pada produk asing yang seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat kita atau terlalu mahal.

Kontributor: Mutiara Humaira Lestari, Manajemen 2024