Setiap pendekatan atau teori punya kekhasannya masing-masing dalam penelitian akademik. Pendekatan Systematic Literature Review (SLR) misalnya, sangat sesuai untuk penelitian kualitatif. Ini karena penelitian kualitatif lebih menitikberatkan pada analisis isi dari studi terdahulu dibandingkan pengumpulan data primer melalui survei atau eksperimen. 

Demikian penjelasan Daniel Karim saat mengisi kuliah tamu Advanced Research and People Knowledge Management di SBM ITB (14/3). Bersama Veronica Afridita Khristiningrum, dua alumni SBM ITB tersebut membagikan pengalaman dan wawasan terkait metodologi penelitian kepada mahasiswa program Doctor of Science in Management (DSM) SBM ITB.

Dalam kuliah tamu tersebut Daniel memaparkan penelitian disertasinya yang terindeks Q2 Scopus berjudul “Bridging Multicultural Characteristics in Virtual Team: A Systematic Literature Review”. Penelitian ini menggunakan Systematic Literature Review (SLR) untuk menganalisis 40 artikel akademik yang diterbitkan antara 2016 hingga 2020. 

“Fokus utamanya adalah mengidentifikasi hubungan antara virtual team dan multicultural team, serta menemukan kesenjangan penelitian di bidang tersebut,” ujar Daniel. 

Hasil penelitian Daniel menyoroti pentingnya kepemimpinan inklusif, kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan budaya dalam meningkatkan efektivitas tim virtual lintas budaya. 

Sementara Veronica membahas disertasinya yang juga terindeks Q2 Scopus, berjudul “Designing the Framework of Human Resource Department Ecosystem in Indonesia: A Grounded Theory Approach”. Penelitian ini mengeksplorasi ekosistem departemen sumber daya manusia (Human Capital – HC) di Indonesia menggunakan Grounded Theory Approach.

“Pendekatan Grounded Theory sangat cocok untuk memahami dinamika ekosistem Human Capital, karena bersifat eksploratif dan memungkinkan pengembangan teori baru tentang bagaimana aktor dan faktor berinteraksi dalam membentuk peran Human Capital serta dampaknya terhadap kinerja perusahaan,” jelas Veronica.

Selain membahas metodologi penelitian, Veronica juga berbagi pengalaman dan tantangan selama menjalani studi doktoral. Menurut dia, menjalani program doktoral bukanlah hal yang mudah. 

“Sebab selain penelitian, kita juga harus mengelola berbagai aspek kehidupan, seperti keluarga dan pekerjaan,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya mengenal diri sendiri sebagai kunci untuk meningkatkan produktivitas dalam menyelesaikan disertasi. Ia juga membagikan beberapa tools yang dapat membantu dalam penelitian, seperti VOSviewer, Biblioshiny, dan SciSpace, yang mempermudah pengelolaan literatur dan analisis data.

Di akhir sesi, Veronica menekankan bahwa metodologi penelitian memiliki peran krusial, terutama saat menghadapi sidang disertasi. Sebab tanpa metodologi yang tepat, penelitian dapat menghasilkan kesimpulan yang keliru. 

Kontributor: Hansen Marciano, Management 2025