Kompleksitas masalah sosial-ekonomi di Indonesia dan Asia Tenggara, seperti ketimpangan akses pangan, dinamika UMKM, hingga pembangunan pariwisata berkelanjutan, sering kali sulit diurai dengan pendekatan linier. Buku berjudul Social Decision System Science: Theory and Application in Southeast Asia (Springer, 2024) hadir sebagai respons atas tantangan tersebut. Dieditori oleh tiga pengajar SBM ITB, Santi Novani, Utomo Sarjono Putro, dan Pri Hermawan, serta Kyoichi Kijima dari Tokyo Institute of Technology, buku ini memadukan teori sistem sosial dengan aplikasi praktis di konteks lokal.
“Kami ingin menonjolkan pendekatan sistem yang adaptif untuk wicked problems—masalah tanpa solusi tunggal—di Asia Tenggara,” kata Santi Novani pada 23 April.
Didedikasikan untuk almarhum Prof. Kuntoro Mangkusubroto, pakar sistem kebijakan kompleks dan pendiri SBM ITB, buku ini mengisi celah literatur dengan fokus pada interaksi purposeful actors (aktor dengan tujuan beragam) dalam sistem sosial.
Buku Social Decision System Science disusun secara sistematis dalam tiga bagian utama yang membawa pembaca dari landasan teoretis hingga penerapan praktis. Bagian pertama adalah Konsep Dasar, yang memperkenalkan kerangka decision-making dalam sistem kompleks menggunakan Cynefin Framework.
Kerangka tersebut mengklasifikasikan masalah ke dalam empat kategori, yaitu simple, complicated, complex, dan chaotic untuk membantu pembaca memahami sifat masalah yang dihadapi. Pendekatan ini dilengkapi dengan tiga metafora sistem, yaitu machine, organism, dan social, yang menekankan pentingnya mengakui keberadaan purposeful actors—individu atau organisasi dengan tujuan dan kepentingan berbeda—dalam sistem sosial demokratis seperti Indonesia.
Bagian kedua adalah Metodologi Multidisiplin, yang mengeksplorasi integrasi antara hard system dan soft system. Pendekatan hard system seperti System Dynamics digunakan untuk pemodelan kuantitatif. Sementara di sisi lain, soft system seperti Drama Theory dan Abductive Reasoning diterapkan untuk menganalisis interaksi sosial yang sarat konflik. Bab kedua, yang ditulis oleh Pri Hermawan dan tim, menjadi contoh menarik dengan menerapkan Abductive Drama Theory untuk mengurai patologi sistemik dalam industri peer-to-peer accommodation.
“Ini merupakan terobosan dalam memetakan dilema dan penyakit sistemik yang muncul dari interaksi sosial,” jelas Santi Novani.
Bagian ketiga, Studi Kasus Indonesia, menghadirkan aplikasi nyata dari teori dan metodologi yang telah dibahas. Bab tentang pariwisata Pangandaran (Bab 4) mengungkap bagaimana analisis jejaring UMKM mengidentifikasi fragmentasi inovasi di kalangan pelaku usaha. Temuan ini mendorong rekomendasi untuk memperkuat peran fasilitator yang dapat mendorong kolaborasi.
Sementara itu, bab tentang ketahanan pangan (Bab 5) menggunakan simulasi System Dynamics untuk menguji skenario intervensi kebijakan guna mengurangi kasus malnutrisi. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan lintas sektor—mulai dari teknologi pertanian hingga distribusi pangan—sangat krusial. Bab lain yang tak kalah menarik membahas ketahanan UMKM di masa krisis (Bab 6), di mana strategi value co-creation antara pemerintah, sektor komunitas, dan pelaku usaha terbukti meningkatkan daya tahan bisnis.
“Keterlibatan pemangku kepentingan yang intensif dan pendampingan berkelanjutan menjadi kunci,” tambah Santi Novani.
Keunikan buku ini terletak pada kemampuannya menjembatani teori kompleks dengan realitas sosio-ekonomi Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Dengan populasi 280 juta jiwa dan keragaman budaya yang tinggi, Indonesia menjadi laboratorium ideal untuk menguji pendekatan sistemik. Buku ini tidak hanya menawarkan analisis mendalam tetapi juga rekomendasi aksi nyata.
“Masalah sosial-ekonomi tidak bisa hanya dipahami dari event-nya saja. Pembuat kebijakan perlu melihat struktur masalah dan root cause-nya agar solusinya berkelanjutan,” kata Santi.
Pendekatan hybrid hard-soft system yang diusung buku ini memungkinkan pembaca—baik akademisi, praktisi kebijakan, maupun pelaku bisnis—untuk melihat masalah dari berbagai perspektif sekaligus merancang solusi yang kolaboratif dan kontekstual.
Buku Social Decision System Science sendiri telah tersedia di Springer dalam bentuk cetak (€136) dan digital, serta dapat diakses oleh akademisi, pembuat kebijakan, dan profesional yang tertarik memahami kompleksitas sistem sosial melalui lensa yang aplikatif. Dengan kombinasi teori yang kuat, metodologi inovatif, dan kasus-kasus relevan, buku ini tidak hanya layak menjadi referensi akademis tetapi juga panduan praktis bagi mereka yang ingin menavigasi tantangan sosio-ekonomi di era yang penuh ketidakpastian.