Sebagai bagian dari ujian akhir, mahasiswa penjurusan kewirausahaan SBM ITB ditugaskan untuk membuat model bisnis dan mempresentasikan kepada beberapa investor. Mereka diharuskan membuat business pitch deck, lengkap dengan riset produk, MVP (minimum viable product), dan TAM (total addressable market). Dari seluruh grup, hanya 10 yang dipilih untuk mempresentasikan ide bisnis mereka kepada para investor yang merupakan alumni dari Harvard Business School.

Investor yang terlibat di acara ini antara lain, founder dan direktur Aren Energy Toronata Tambun, VP Mountain Kejora Ventures dan CEO Propan Kris Adidarma, alumni dari Harvard, Oxford dan MIT Ali Kusno Fusin dan direktur QNB Indonesia Nick Groener.

Para mahasiswa diberikan waktu yang singkat untuk mempresentasikan pitchdeck mereka kepada para investor, yang dilanjutkan dengan pertanyaan dan evaluasi. 10 bisnis yang terpilih yakni Aphrodite – Aksesoris Hipoallergenic, Damaga – Pengukur Glukosa Non-Invasif, Wrap It – Pembungkus Makanan Reusable, Hikery – Platform Rental Alat Mendaki dan S-Lean – Demokratisasi Program Magang di Startup untuk Mahasiswa. Selain itu,  Antriin – Sistem Antri untuk Bisnis, Lavica – Sistem Pengelolaan Sampah, Leggo – Perencana Perjalanan Pribadi dengan AI, Med-Ease – Platform untuk Pelayanan Rumah Sakit dan Det-Urgent – Deterjen Ramah Lingkungan.

Bisnis-bisnis ini mempunyai tingkat kesiapan yang berbeda-beda. Beberapa dari mereka hanya mempresentasikan prototipe dan simulasi dari produk atau jasa mereka, namun ada beberapa yang menunjukkan produk mereka yang sudah siap untuk diluncurkan di pasar.

Secara keseluruhan, acara tersebut memberikan kesempatan untuk para mahasiswa berlatih cara presentasi bisnis mereka di depan para investor, hal yang sangat mungkin untuk mereka lakukan setelah lulus dari SBM ITB.

Kontributor: Student Reporter (Kinanthi Ayu, IB 2023)