Potensi ekonomi digital indonesia terus meningkat. Pada tahun 2020, nilai ekonomi digital Indonesia tercatat sebesar 44 juta USD atau 631 triliun rupiah. Pada 2025, diperkirakan akan mencapai 124 juta USD atau 1.744 triliun rupiah.

Hal tersebut disampaikan oleh Atalia Praratya, Ketua Dewan Kerajinan Daerah ( Dekranasda) Jawa Barat dalam  webinar yang bertajuk “ Transformasi digital bisnis untuk pelaku UMKM di masa adaptasi kebiasaan baru,” yang diselenggarakan oleh lembaga pengabdian masyarakat SBM ITB. Dalam seminar tersebut, Atalia menekankan potensi ekonomi digital untuk bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk meningkatkan penjualan dan beradaptasi di situasi kenormalan baru.

Dalam paparannya, Atalia menjelaskan, saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta. Sebanyak 17,8% dari pengguna internet tersebut berasal dari Jawa barat sehingga menjadikan Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan pengguna internet tertinggi di Indonesia. Tingginya Pengguna internet ini memiliki korelasi positif terhadap peningkatan ekonomi digital.   “Potensi ekonomi digital Indonesia diperoleh dari tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia,” ucap Atalia, Selasa (8/6/2021).

Dengan penetrasi internet yang begitu tinggi, UMKM di Jawa barat memiliki potensi yang sangat besar dalam ekonomi digital terutama dalam masa pandemi ini. “ Ini memungkinkan ekonomi digital menjadi lokomotif ekonomi nasional,” tambah Atalia.

Namun, masih sedikit jumlah UMKM yang memanfaatkan potensi tersebut. Oleh karena itu, melalui webinar ini, tim pemberdayaan masyarakat SBM ITB berusaha untuk melakukan edukasi terhadap UMKM dalam melakukan transformasi bisnis ke arah digital. Transformasi digital di saat kebiasaan baru (new normal) ini menjadi sangat penting bagi pelaku UMKM dalam beradaptasi dalam lingkungan yang berubah. “ Pandemi menjadi accelerator dalam transformasi digital. UMKM harus tetap optimis dalam meraih peluang di lingkungan yang berubah ini,” ucap Sudrajati Ratnaningtyas, dosen dan peneliti SBM ITB.

Salah satu bentuk transformasi digital yang dapat dilakukan oleh UMKM adalah melalui pemasaran produk secara daring dengan memanfaatkan digital marketing. Hal ini, dapat membuat produk UMKM dikenal dan dipasarkan lebih luas. Salah satu platform yang dapat digunakan dalam digital marketing adalah sosial media. Meskipun pada dasarnya sosial media adalah media komunikasi, tetapi saat ini sosial media juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan bisnis.

Strategi social media untuk UMKM

Ivan Anwar, yang merupakan founder dari NYSN Media dan praktisi digital marketing, menjelaskan bahwa setidaknya ada 4 hal yang harus diperhatikan oleh pelaku UMKM dalam memaksimalkan strategi sosial medianya. Strategi tersebut diantaranya, menentukan tujuan, menentukan target audience, konsisten dalam mengunggah konten yang berkualitas, dan membangun sebuah komunitas. Selain itu, konten marketing yang digunakan dalam sosial media hendaknya menerapkan prinsip human-centered dengan memahami persona dari masyarakat.

“Untuk bisa sukses di sosial media, kita harus menggali persona audience kita dengan memperhatikan demografi, background, kemampuan membeli customer, dan social media favorit dari customer kita,” ucap Ivan. Ivan juga menekankan bahwa membangun social media dan melakukan digital marketing bukanlah hal yang mudah. “Jika ingin mau terjun ke digital itu perlu perjuangan, konsistensi, dan tidak gratis,” ucapnya.

Kontributor: Deo Fernando, Entrepreneurship 2022