Riset dan penelitian merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, perlunya kerjasama dari setiap aktor yang berperan dalam bidang itu.

DMSN Talk Series 2021 mengadakan webinar yang bertemakan Research Program Co-Creation to support MBKM SBM ITB X UNPAD sebagai bentuk kolaborasi antara MBKM SBM ITB dan UNPAD, Pada Selasa (29/6/2021),

Webinar tersebut bertujuan untuk mendiskusikan peluang-peluang kolaborasi dalam hal pengembangan pendidikan di Indonesia, khususnya bidang riset penelitian.

 Yos Sunitiyoso, ST., M.Eng., Ph.D., selaku pelaksana DMSN Talk Series 2021 mengatakan, dengan adanya webinar ini, diberharapkan akan menghasilkan bentuk kerjasama antara SBM ITB dan UNPAD, seperti pertukaran mahasiswa, kerjasama diantara para dosen, penelitian, magang, pemberdayaan masyarakat, dan kewirausahaan.

Prof. Dr. Ir. Utomo Sarjono Putro, M.Eng, selaku dekan SBM ITB menambahkan, adanya diskusi hari ini akan menghasilkan kolaborasi-kolaborasi yang tentunya selaras dengan semboyan rektor ITB, yakni “locally relevant and globally respected”.

“Dengan kolaborasi ini, kita dapat melihat permasalahan-permasalahan yang ada dan tentunya melibatkan banyak sektor. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antar sektor untuk memecahkan semua permasalahan yang ada. Memungkinkan untuk melakukan joint supervision melalui MSM dan FISIP. Kalau jalan, baru dimulai ke mahasiswa SBM.” kata Utomo.

 

Setelah itu, webinar ini dimulai dengan adanya pemaparan dari Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, S.IP., S.Si., M.T., M.Si., sebagai Kepala Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran. Widya menjelaskan gambaran singkat mengenai apa saja yang sudah dilakukan oleh FISIP UNPAD sebagai merupakan miniatur Universitas Padjajaran di bidang humaniora. FISIP UNPAD memiliki 8 department, 24 program studi, 8 program studi sarjana, 8 program vokasi, dan 12 program pascasarjana. Lalu terdapat beberapa penelitian dan riset yang sudah dilaksanakan baik dalam negeri dan secara internasional. Selain itu terdapat beberapa kerjasama yang sudah dilakukan antara lain pemagangan dan pertukaran dosen.

Setelah itu, pihak SBM ITB pun menyampaikan beberapa hal yang dapat dijadikan bahan kolaborasi. Hal ini disampaikan oleh Santi Novani, Ph.D., selaku dosen dari KK DMSN SBM ITB. Dia menjelaskan mengenai peta jalan penelitian dan kesempatan kolaborasi yang sudah dilakukan di SBM ITB.

“Terdapat 4 bidang yang menjadi target riset dan penelitian yaitu rekayasa transportasi dan energi, teknologi informasi dan komunikasi, infrastruktur dan kebencanaan, dan pangan dan kesehatan. Lalu yang menjadi fokus riset penelitian adalah innovation, entrepreneurship dan leadership,” kata Santi.

Untuk KK DMSN, terdapat 5 pilar yang digunakan yaitu decision making, social simulation, negotiation, service system science, and business analytics. Namun, yang menjadi fokus dalam kolaborasi ini adalah pilar service system science. Pilar tersebut menjelaskan bagaiman para aktor pendidikan mencoba untuk membuat media kolaborasi dan komunikasi antar stakeholder. Caranya dengan mengembangkan alat dan metode yang berkaitan dengan pembuatan keputusan yang berbasis pada sistem berpikir dan sistem pendekatan.

Pemaparan dilanjut oleh Prof. Yudi Azis S.Si. S.E., S.Sos, M.T., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran. Dia menyampaikan bahwa untuk program MBKM sendiri masih berfokus pada program sarjana, seperti akuntansi, ekonomi, dan bisnis. Lalu terdapat konteks yang bisa dijadikan bahan kolaborasi, seperti pembahasaan dalam bidang ekonomi syariah, karena semakin hari, Indonesia semakin menuju ke ekosistem yang halal.

Terdapat konteks yang cukup baru, namun memiliki peminat yang banyak, yaitu konteks bisnis digital. Konteks ini tentunya menjadi relevan jika adanya kerjasama dalam bidang perkuliahan dengan KK DMSN, seperti topik big data dan digital bisnis lainnya.

“Kemudian terdapat BUMN center of excellence di UNPAD yang digunakan sebagai pusat data untuk mengembangkan BUMN, seperti Pertamina yang mengembangkan beberapa program improvement, serta beberapa industri lainnya yang menjadi topik dalam BUMN center of excellence”, ucap Prof. Yudi Azis S.Si. S.E., S.Sos, M.T., Ph.D.

Setelah pemaparan singkat dari masing-masing universitas, webinar ini dilanjutkan dengan diskusi informal dan dimulai dari Ida Widianingsih, S.IP., M.A., Ph.D, selaku Wakil Dekan FISIP UNPAD. Dia mengatakan bahwa terdapat irisan-irisan kajian yang bisa dikaji dan tindak lanjut bersama antara Unpad dan SBM ITB, seperti tema women entrepreneurship. Tema ini sedang didiskusikan pada round table discussion dalam rangka melakukan penguatan jaringan pemimpin perempuan Indonesia dan Australia.

Selain itu, terdapat beberapa diskusi menarik diantara dosen SBM ITB dan dosen FISIP UNPAD. Diskusi ini melahirkan beberapa hasil yang dapat dijadikan sebagai bahan kolaborasi antara SBM ITB dan UNPAD. Bentuk-bentuk kolaborasi dapat berupa saling berbagi sumber informasi untuk mengembangkan pengetahuan para mahasiswa, mengembangkan metodologi dalam hal pengembangan industri kreatif di Indonesia.

Kolaborasi juga dapat dilakukan dalam bentuk joint supervision (untuk membimbing mahasiswa S3), joint workshop (Mengadakan workshop untuk dosen-dosen muda yang berhubungan dengan pemodelan, sehingga dapat menyelesaikan proses riset analisis yang lebih dalam dan ditambahi dengan praktek langsung tentang pemodelan-pemodelan riset penelitian), joint training dan joint research seminar.

Lalu yang terakhir, kolaborasi dapat dilakukan dalam bentuk community service, yang bertujuan untuk mengembangkan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh dosen-dosen SBM ITB dan UNPAD dengan memadukan informasi dan pengetahuan yang dikuasai oleh masing-masing dosen.

”Selain itu bisa dilakukannya pengabdian masyarakat dengan mengekspor kebutuhan-kebutuhan para stakeholder. Kalau dari sisi lab, kami dapat mengelola informasi sebuah bisnis seperti sosial media, machine learning, dan aspek digital lainnya.” ucap Manahan Siallagan, S.Si, MT, M.Sc, Dr. Eng.

Kontributor: Hutahaean Andina Putri Melinda Gamaliel, Manajemen 2021