Pandemi Covid-19 memiliki pengaruh negatif terhadap sektor pariwisata di seluruh dunia. Kota Bandung dan Melbourne adalah pusat pariwisata di Indonesia dan Australia yang sama-sama mengalami penurunan jumlah wisatawan atau pengunjung selama situasi pandemi ini.

“Pemulihan sektor ini masih belum pasti. Pasar domestik mungkin tidak akan kembali normal hingga 2022 dan pasar internasional mungkin membutuhkan waktu hingga 2024 untuk kembali ke level 2019,” ucap Fides May Santos-Arguelles dari Fides & associates ketika  menjelaskan  analisisnya tentang proyeksi pemulihan sektor pariwisata di kota Melbourne yang saat ini mengalami penurunan jumlah pengunjung, Rabu (7/7/2021).

Selain itu, Kenny Dewi Kaniasari, Kepala Bidang Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Pemkot Bandung, mengungkapkan permasalahan yang sama bahwa selama pandemi ini, Kota Bandung juga mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan.

Berangkat dari permasalahan tersebut, The Melbourne-Bandung Innovation Series yang merupakan hasil kolaborasi antara SPARK Deakin, Kota Melbourne, Kota Bandung, dan The Greater Hub SBM-ITB menggelar webinar untuk membahas pendekatan kreatif pariwisata di masa pandemi. Webinar ini mengeksplorasi pertanyaan tentang bagaimana menggunakan solusi kreatif dan inovatif untuk menata kembali pengalaman pariwisata. Selain itu, bagaimana menjangkau wisatawan baru dan merevitalisasi industri pariwisata usai pandemi Covid-19.

Bersama dengan pembicara dan pengusaha dari Bandung dan Melbourne, webinar ini berbincang bersama para inovator dan pakar berpengalaman yang telah membangun banyak model kewirausahaan untuk menemukan kembali dan memulihkan sektor pariwisata yang merupakan salah satu penghasil pendapatan terbesar di kedua kota ini setelah pandemi.

Salah satu pendiri startup yang memiliki solusi kreatif untuk industri pariwisata di masa pandemi ini adalah Indra Gunawan dari Bobobox. Ia menjelaskan bahwa Bobobox adalah hotel kapsul yang menghadirkan ekosistem pengalaman tidur/akomodasi berteknologi pertama dan terbesar di Indonesia. Bobobox berkomitmen untuk meningkatkan gaya hidup tidur semua orang melalui modularitas, teknologi inovatif, dan keramahan. Melalui Bobobox, wisatawan dapat mengakses fasilitas akomodasi dengan aman dan nyaman terutama dalam situasi pandemi Covid-19.

“Bayangkan sebuah dunia di mana kita dapat menggabungkan kecepatan dan kesehatan pada saat yang sama, tanpa mengorbankan satu atau yang lain,” kata Indra, Co-founder Bobobox yang berbasis di kota Bandung ini.

Selanjutnya, Simone Dowding menjelaskan pendekatan kreatifnya terhadap industri pariwisata di Australia dengan menghadirkan Storytowns. Storytowns adalah podcast berbasis lokasi yang menampilkan kota-kota regional dan pedesaan, orang-orang yang tinggal di sana, dan keindahan lokal. Melalui Storytowns, pengguna dapat merasakan kisah nyata saat itu juga ketika bepergian melintasi Australia.

Podcast yang dirancang untuk mendorong pariwisata ini, dapat mempromosikan bisnis lokal, dan membantu meningkatkan ekonomi lokal. “Kami memiliki 300 ribu tayangan video promo dan 830 ribu Facebook mencapai 2020,” ujar Simone untuk menunjukkan traction dari Storytowns.

Terakhir, Danny Smith, dari SAGE GROUP, membagikan beberapa proses inovasi yang dapat kita ikuti sebagai pendekatan dalam situasi pandemi ini. Dia mengatakan bahwa  prosesnya dimulai dengan mencari atau melihat tantangan, kemudian harus bermimpi besar untuk menyelesaikannya, menciptakan ide, mengkonfirmasi ide yang mungkin, dan berbagi visi dengan mitra kita. Jadi, melalui inovasi dan pendekatan kreatif ini, industri pariwisata dapat tetap bertahan di tengah krisis seperti pandemi Covid-19.