Kelas Psychology and Behaviour (POB) mendatangkan seorang dosen tamu yang sangat luar biasa, yakni motivator Maristela, Selasa (13/7/2021). Dia merupakan motivator yang fokus pada Women Empowerment. Oleh karena itu, topik yang dibawakan pada kelas kali ini adalah peran wanita dalam sebuah perubahan yang terjadi di dunia.

Maristela berbagi sedikit pengalamannya mengenai hidupnya. Perannya sebagai motivator dimulai dari neneknya yang mengajarkan banyak hal mengenai kehidupan. Dengan demikian, Maristela banyak belajar dari neneknya. Salah satu hal yang didapat yakni tentang “mistake into miracle”.

“Kesalahan yang kita sudah buat bisa kita jadikan sebuah mujizat untuk hidup kita, artinya kesalahan yang kita sudah buat kita harus jadikan sebuah pelajaran yang berguna untuk di masa yang akan mendatang,” kata Maristela.

Setelah itu, dia memulai penjelasan mengenai peran wanita dalam sebuah perubahan. Terdapat sebuah kalimat yang mengatakan bahwa berubah atau mati. Kalimat ini mengajarkan kita bahwa berubah itu sangat penting. Bila kita tidak berubah kita akan mati karena dengan berubah kita menemukan sesuatu yang baru dan menjadi sesuatu yang baru.

Berubah berasal dari bahasa etimologi yaitu mutato yang artinya change. Maknanya menjadi sesuatu yang baru dan yang belum pernah ada sebelumnya atau menjadi sesuatu yang berbeda. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perubahan merupakan sebuah proses metamorfosis sesuatu kejadian dari bentuk awal menjadi sesuatu yang baru.

Perubahan yang terjadi harus direspon secepat mungkin dan melibatkan semua peran yang ada salah satunya wanita. Peran wanita sesungguhnya sering dianggap remeh dan dibedakan dari peran seorang pria. Masih banyak yang mengira wanita itu tidak sanggup berbuat seperti apa yang pria lakukan sehingga banyak orang yang memandang wanita itu hanya dengan sebelah mata. Dapat dilihat dari banyaknya sindrom yang terdapat pada wanita, seperti princess syndrome, ruby syndrome dan sindrom lainnya yang menjadi stereotipe untuk wanita. Namun, perubahan tidak memandang wanita atau pria karena perubahan berasal dari diri kita sendiri dan bergantung pada tingkah laku sebagai manusia.

“Sebenarnya, perubahan itu berawal dari keluarga. Dapat dilihat dari peran wanita sebagai seorang ibu dalam keluarga. Seorang ibu tentunya ingin menjadikan keluarganya menjadi keluarga yang harmonis. Sehingga, banyak perubahan yang diperlukan untuk menjadikan kondisi keluarganya semakin baik di kemudian hari,” ujar Maristela.

Lalu beberapa perusahaan sudah merasakan dampak positif dari adanya peran wanita dalam C-suite (Executive Level) terlebih dalam meresponi sebuah perubahan di perusahaan. Pertama, perusahaan semakin terbuka terhadap perubahan dan dapat meminimalisir sebuah resiko. Kedua, fokusan perusahaan berubah yang awalnya M&A (Buying Knowledge) menjadi R&D (Building Knowledge). Oleh karena itu, saat ini peran wanita sudah dianggap, tak sedikit wanita yang menjadi seorang entrepreneur atau yang sering dikenal sebagai women entrepreneur.

Maristela juga mengungkapkan lima cara untuk berubah. Pertama, Identify your passion and your pain. “Dengan mengidentifikasi apa yang menjadi keahlian dan kekurangan kita, kita semakin memahami aspek apa saja yang harus berubah,” ucap dia.

Kedua, start with yourself. Dikatakan Maristela, perubahan tidak akan terjadi, bila kita hanya mengandalkan orang lain saja. Oleh karena itu, perubahan dimulai dari diri kita sendiri.

Ketiga, Begin 1 person, then multiply. Artinya, perubahan dilakukan dari ruang lingkup yang kecil terlebih dahulu, lalu terus diaplikasikan sedikit demi sedikit.

Keempat, twice bigger and twice better. Dalam proses perubahan tentunya banyak sekali yang akan menolak, tetapi bila ada yang menolak, kita tidak boleh menyerah, melainkan kita harus mengerahkan kekuatan kita dua kali lipat lebih besar dari sebelumnya dan terus menerus seperti itu.

Kelima, process is important, start small and keep building. Konsisten adalah kunci utama dalam sebuah proses perubahan. Kelas diakhiri dengan sebuah kalimat yang diberikan oleh beliau. Kalimat itu berkata, “Don’t make changes too complicated, just begin”.

Kontributor: Hutahaean Andina Putri Melinda Gamaliel, Manajemen 2021