Jessica Helmi, peneliti dari RMIT University, tampil dalam mata kuliah Manajemen Merek untuk Sekolah Manajemen Bisnis Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) angkatan mahasiswa 2022 pada Senin (27/9/2021). Helmi membagikan pengalamannya tentang manajemen merek, khususnya “Merek Tempat” yang juga menjadi judul presentasinya.

Untuk memperkenalkan merek kepada audiens, Helmi menjelaskan cara merek memberikan identitas pada produk, sehingga meningkatkan harga serta rasa percaya dan integritas. Merek adalah “janji kepada pelanggan”, seperti yang dikatakan Helmi, di mana merek menetapkan standar tertentu untuk pelanggan. Misalnya, mangkuk yang sederhana bisa dijual seharga sekitar $10 tetapi begitu nama ‘Hermes’ dipasang, harga mangkuk bisa meroket hingga $300.

Merek dapat mempengaruhi banyak hal termasuk produk, layanan, orang, dan organisasi. Pada produk, nama-nama seperti Nike dan Adidas menetapkan identitas untuk pakaian olahraga yang berkualitas baik. Rumah sakit dapat menerapkan merek pada layanan mereka, membuat pasien merasa nyaman berada di perawatan mereka. Selebriti, seperti Bruno Mars, menetapkan standar kualitas musik yang baik.

Salah satu cabang dari merek adalah merek tempat. Dalam presentasi Helmi, ia menekankan pada kompleksitas dan perbedaan antara merek tempat dan jenis merek lainnya. Sebagai contoh, Helmi menunjukkan bagaimana Australia memperbaiki merek tempat mereka melalui kampanye mereka yang disebut Australia Unlimited.

Di masa lalu, Australia telah mempertahankan citranya sebagai tujuan liburan dan rekreasi yang ideal sehingga membantu bisnis pariwisatanya. Namun, hal itu belum menguntungkan sektor bisnis lain, terutama di bidang perdagangan, akademisi, dan investasi.

“Melalui Australia Unlimited, mereka berharap dapat menarik lebih banyak mitra bisnis, pelajar internasional, dan pedagang dengan menekankan citra ‘kecerdasan’ mereka yang ditekankan pada citra lingkungan bisnis, kualitas produk dan layanan, serta kompetensi pemerintah mereka. Dengan begitu, mereka mampu membuktikan ke dunia bahwa Australia dapat menjadi mitra bisnis yang baik,” kata Helmi.

Selain itu, Helmi menjelaskan tentang teori merek tempat seperti Segi Enam Merek Bangsa yang menilai 6 kategori negara untuk merek tempat yang baik. Pencitraan merek tempat juga terlibat dalam manajemen reputasi, pemasaran, dan pemosisian – semua faktor yang memengaruhi pencitraan merek tempat yang baik. Helmi mengakhiri presentasinya dengan pentingnya merek tempat kepada para pemangku kepentingan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Kontributor: Affan Agil, IB 2023