Optimalisasi diperlukan dalam proses rantai pasok perusahaan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan mengurangi biaya. Secara umum, rantai pasok terdiri dari tiga biaya utama, yaitu, biaya produk, biaya transportasi, dan biaya penyimpanan.

“Optimasi itu harus mendapatkan titik yang optimal,” sebut Alim Perdana dalam kuliahnya. Alim yang merupakan ahli rantai pasok PT Kaltim Prima Coal diundang menjadi dosen tamu di MBA ITB.

Melalui kuliah bertemakan “Supply Chain and Procurement Strategy in Mining Strategy”, Alim menjelaskan penggunaan Kraljic Matrix untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan rantai pasok terutama di industri pertambangan.

Matriks Kraljic adalah alat strategis yang digunakan oleh profesional procurement dan supply chain untuk mengidentifikasi dan meminimalkan risiko pasokan. Matrix ini terdiri dari empat kuadran yang memungkinkan perusahaan untuk menentukan strategi pembelian yang optimal untuk setiap jenis pembelian atau pemasok.

Kuadran tersebut yaitu, kuadran leverage untuk komponen yang penting bagi perusahaan tetapi bersumber dari pasar yang berisiko rendah dengan pasokan yang melimpah, kuadran strategis untuk komponen yang penting bagi perusahaan baik dari segi dampak ekonomi maupun untuk kondisi pasokan dari kompleks dan/atau pasar berisiko.

Kuadran bottleneck untuk komponen dengan dampak bisnis yang rendah dari segi ekonomi tetapi di mana kontinuitas pasokan berisiko dan kuadran non-critical untuk komponen yang berdampak rendah pada perusahaan.

Di perusahaan tambang, Alim mengungkapkan bahwa perusahaan tidak boleh terlalu fokus terhadap komoditas nonkritical seperti pelumas. Menurut Alim, strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk material di kuadran non-kritis adalah dengan secara berkala mengadakan proses tender, memperbaiki proses bisnis dengan substitusi material dan mengkonsolidasikan permintaan di seluruh divisi di dalam perusahaan.

Alim melanjutkan, jika ada suatu komoditas yang menjadi penghambat dalam prosesnya, maka strategi untuk memaksimalkan komoditas tersebut berdasarkan  Kraljic Matrix adalah perusahaan dapat menunjuk perusahaan yang bereputasi dan terpercaya dalam menjaga kinerja kualitas produknya. “Tanda tangani perjanjian jangka panjang dengan produsen paling terpercaya,” jelas Alim.

Untuk mengukur apakah suatu komoditas kritis dan memiliki risiko, perusahaan dapat menggunakan Focus Group Discussion (FGD) dan menggunakan beberapa tools manajemen risiko. “Saya menggunakan FGD dengan tim saya dan kuesioner untuk mengukur risikonya,” kata Alim yang juga alumni SBM ITB ini.

Kontributor Deo Fernando, Kewirausahaan 2021