Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, mereka masih kesulitan mengakses  lembaga keuangan. Akibatnya, sulit bagi pelaku UMKM untuk pulih dari krisis dan bertumbuh.

Isu ini dibahas dalam kuliah umum hybrid yang digelar SBM-ITB. Acara tersebut dihadiri oleh Founder dan CEO Impact Credit Solution, Reinier Musters.

Melalui diskusi bertemakan “A Call Act: How to Provide Funding for the Underserved” yang diadakan di MBA-Jakarta dan platform zoom, Musters memaparkan gambaran perjalanan Venture Capital (VC) dalam menyediakan pendanaan bagi komunitas dan usaha kecil yang kurang terlayani oleh perbankan atau institusi keuangan di Asia Tenggara.

“Salah satu masalah terbesar adalah bahwa meminjam uang di Indonesia itu mahal, jadi kami memanfaatkan teknologi untuk membuat uang lebih terjangkau,” kata Musters saat membuka diskusinya

Menurut Musters, UMKM masih berjuang untuk mendapatkan pendanaan dan akses ke teknologi, sehingga Musters kemudian menciptakan Impact Credit Solution yang bertujuan untuk menyediakan pendanaan dan teknologi bagi UMKM di Asia Tenggara untuk tumbuh dan berkembang. Di Indonesia, Impact Credit Solutions bekerja sama dengan bank dan perusahaan teknologi untuk melakukan direct lending dan channeling ke banyak UMKM di tanah air.

“Saya memutuskan untuk meninggalkan Mckinsey dan membangun modal ventura sebagai gantinya,” ungkap Muster menceritakan pengalamannya membangun Impact Credit Solution. Muster Menjelaskan, melalui Impact Credit Solution, ia mencari segmen mikro bisnis yang masih belum terjangkau oleh pembiayaan perbankan.

“Saya ingin menghabiskan dekade berikutnya melakukan investasi berdampak,” kata Musters, yang juga merupakan mitra pendiri Orange Growth Capital. Muster kemudian mengungkapkan bahwa dia tidak hanya ingin menghasilkan dampak dari sisi finansial return, tetapi juga sosial dengan membantu UMKM dan komunitas yang belum terlyani perbankan.

Lebih lanjut, Musters menjelaskan terkait cara untuk mendapatkan pendanaan dari modal ventura. Ia mengatakan UMKM terlebih dahulu harus mengetahui pendanaan seperti apa yang mereka butuhkan. Selain itu, dari sisi investor, mereka mencari pendiri bisnis yang memahami pasar, bisnis yang memiliki model bisnis yang baik, dan manfaat produk. “ Bisnis harus memiliki model bisnis dan proposisi nilai yang baik,” kata Musters.

Terakhir, bagi para pendiri atau founder bisnis pemula, Muster berpesan agar mereka memiliki keinginan kuat (passion) dengan bisnis yang akan mereka bangun. Kedua, pendiri bisnis harus menyadari bahwa perannya adalah untuk mensukseskan bisnis, tetapi pendiri bisnis tidak dapat melakukan semuanya karena mereka memiliki keterbatasan sehingga founder membutuhkan orang lain. Kemudian, para pendiri bisnis harus menemukan kekurangan mereka dan mencari orang untuk membantu melengkapi kekurangan tersebut.

Kontributor: Deo Fernando, Kewirausahaan 2021