Sivitas patut berbangga diri bahwa saat ini kita sudah terakreditasi dari AACSB karena SBM ITB telah diakui sebagai kampus bertaraf internasional. Dimana lulusannya memiliki kualitas terjamin dan dapat dipersamakan dengan lulusan sekolah bisnis global lainnya. SBM ITB juga patut berbangga karena dapat menjadi bagian dari 5 persen sekolah bisnis terbaik di dunia yang terakreditasi secara prestisius.

Secara nasional, akreditasi AACSB ini melengkapi dengan akreditasi yang lain. Dimana level akreditasi SBM ITB mendapatkan peringkat akreditasi dan penilaian unggul dari BAN-PT di setiap program studi

Director of Bachelor of Management Program SBM ITB, Nur Budi Mulyono menuturkan kebahagiaannya dalam raihan akreditasi internasional ini.  “Bahwa kita semua senang dengan hasil yang kita jalankan sejak lama dan raih ini. SBM ITB sebagai sekolah dengan mindset mission driven telah berhasil berjalan di koridor yang kita ingin tuju. Semua ini berkat dari keterlibatan semua pihak, baik itu dosen, tenaga didik serta yang paling utama adalah mahasiswa,” kata Nur Budi.

Kesan positif yang senada pun terucap oleh Director of MSM and DSM Program, Yuliani Dwi Lestari. “Tentunya kita bangga bahwa SBM ITB telah menjadi sekolah bisnis yang go global. Setelah adanya pengakuan bertaraf internasional seperti AACSB ini, diharapkan kedepannya kita dapat terus berkembang menjadi sekolah yang mampu terus mengharumkan nama bangsa di mata dunia. Dan untuk saat ini, standard dengan taraf internasional ini sudah menjadi acuan dasar dari kinerja kita,” ujar Yuliani.

Perjalanan menuju AACSB

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam perjalanan panjang perjuangan sendari tahun 2013, terdapat banyak sekali dinamika dan tantangan. SBM mengawalinya dengan melakukan perencanaan dan strategi, pelaksanaan lewat internalisasi prosedur dan kebijakan baru hingga pada assessment atau pengukuran sebagai bahan evaluasi kinerja dari keseluruhan sistem pendidikan di SBM ITB ini.

“Perjalanan menuju akreditasi AACSB ini bisa dikatakan dinamis. Dimana kita secara sistemik merubah kebiasaan dan dosen mengajar, pola-pola belajar mahasiswa hingga dukungan teknis dari tenaga didik. Saya pun bersyukur karena secara internal kita sangat supportif. Dimana selama apa yang kita lakukan itu masuk akal untuk kebaikan bersama, semua mau melakukan perubahan,” tutur Yuliani.

Nur Budi pun menambahkan, pada dasarnya SBM ITB ini sedang mencoba menerapkan dan membuat sistem yang konstruktif. Dimana ada saja terdapat resistensi dan kesulitan dalam setiap gelombang perubahanya. Tapi secara agregat, semua menerima perubahan tersebut dan terus berubah menjadi sekolah bisnis yang lebih baik lagi setiap harinya.

Selain dinamika dari sisi sumberdaya manusia yang berkelanjutan, Director of MBA Program Bandung Campus Yunieta Anny Nainggolan, pun turut menambahkan hal yang menjadi tantangan selama proses akreditasi ini berjalan. Menjaga kualitas melalui proses perbaikan yang berkelanjutan dari aspek human capital (dosen, tendik dan staf pendukung lainnya), anggaran yang sesuai dan sistem PDCA program rencana strategis yang andal merupakan suatu kesatuan tantangan yang tidak terpisahkan

Tantangan Masa Depan Bagi SBM

Walaupun telah mendapatkan akreditasi prestisius internasional, SBM ITB terus bertekad untuk meneruskan pola pikir everyday improvement. Hal tersebut disandingin dengan misi SBM ITB untuk mendapatkan akreditasi lanjutan lainnya. Setelah AACSB in the United States, Akreditasi Triple Crown lain yang hendak di raih adalah AMBA in the United Kingdom, and EQUIS in the European Union.

SBM ITB juga akan terus berbenah diri agar dapat menarik animo mahasiswa dari luar negeri. Hal tersebut hanya bisa dilakukan dengan cara menjalin berbagai kolaborasi yang membangun secara internal maupun eksternal. Secara internal, SBM perlu mengintegrasikan kebijakan dan transformasi yang ada untuk tetap mendukung capaian akreditasi AACSB. Sedangkan dari sisi eksternal, SBM akan secara aktif membangun hubungan baik dengan universitas nasional maupun internasional serta terus menjaga lingkungan kampus ramah bagi mahasiswa dari mancanegara.

Tidak kalah konstruktif, masing-masing narasumber pun menjelaskan arah tujuan yang hendak dituju oleh masing-masing kepala program studi. Dari Program Studi Manajemen, Nur Budi mengatakan bahwa tantangannya adalah kolaborasi dengan industri terkait. Sebagai penghasil insan yang berperan dalam tingkat manajerial awal, program studi manajemen dituntut agar dapat menjadi jembatan bagi pengetahuan dan industri. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan kolaborasi dan keikutsertaan dalam program Kampus Merdeka yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Sedangkan Program Studi Magister Sains Management dan Doktoral Sains Management yang diemban oleh Yuliani Dwi Lestari, menghendaki peningkatan kuantitas maupun kualitas pada milestone pembelajaran dalam riset penelitian dan pengembangan. Dimana tujuan akhirnya agar SBM ITB dapat menjadi “top of mind” sebagai pusat riset bisnis manajemen terbaik di Indonesia.

Terakhir, dari Program Studi Magister Bisnis Administrasi yang dipimpin oleh Yunieta Anny Nainggolan, akan meningkatkan jumlah dosen praktisi agar sesuai dengan kualifikasi akreditasi AACSB, meningkatkan kerjasama dengan industri, dan membuat program-program kerjasama internasional dengan sekolah bisnis dan program MBA top di dunia.

Kontributor: Erwin Josua, EMBA 2021

NEWS (ENG)

Get Accreditation from AACSB, Civitas SBM ITB Is Very Proud

We should be proud that SBM ITB has been recognized as an international standard campus, indicated by AACSB accreditation. Graduates are guaranteed to be of high quality and comparable to graduates of other global business schools. SBM ITB should also be proud because it is one of only 5% of the world’s best business schools that is prestigiously accredited.

This AACSB accreditation supplements other accreditations at the national level. Each study program in the SBM ITB receives a superior (UNGGUL) accreditation rating and assessment from BAN-PT.

Nur Budi Mulyono, the Director of the Bachelor of Management Program SBM ITB, expressed his joy at receiving this international recognition. “That we are all pleased with the results we have achieved after running the school for a long time. As a school with a mission-driven mindset, SBM ITB has successfully walked the path we want to take. All of this is due to the participation of all parties, including lecturers, students, and, most importantly, students,” he said.

Yuliani Dwi Lestari, the Director of MSM and DSM Program, expressed a similar positive impression. “Of course, we are proud that SBM ITB has evolved into a global business school. Following an international recognition, such as AACSB, it is hoped that we will be able to develop into a school that can be the nation’s pride globally. For the time being, this international standard has become the primary reference for our performance,” stated Yuliani.

Written by Student Reporter (Erwin Josua, EMBA 2021)