Sejarah mencatat bahwa internet sudah ditemukan sebelum tahun 2000. Namun dari sekian lama adanya teknologi tersebut, mengapa digital marketing menjadi tren baru saat ini? Lalu, apa yang menjadi kunci pembeda antara marketing konvensional dengan digital marketing? Untuk memberikan sedikit pencerahan, SBM ITB menghadirkan dosen tamu, yakni seorang Head Of Marketing at CrediBook, Christian Maxius Dotulong

Semua kampanye marketing hari ini berangkat dari peningkatan peran teknologi internet. Secara fungsional, internet mampu membuat akses tak terbatas. Dengan demikian kita bisa menjangkau banyak pihak, termasuk calon konsumen. Internet juga memberikan kemudahan dan pengalaman penggunaan yang berbeda dari media media konvensional lainnya.

“Secara histori, perusahaan pengguna internet jaman dahulu belum memiliki bisnis model internet yang kuat seperti saat ini. Karena secara mendasar, penggunaan internet pada masa lampau itu hanya sebagai banner digital,” tutur dosen di Universitas Kristen Indonesia

Perubahan internet yang dapat mengubah strategi marketing menjadi 2.0 adalah platform User-Generated Content (UGC) yang pada kondisi terkini dapat kita lihat turunannya dalam media social. UGC dapat dipahami sebagai perancangan teknologi yang sedemikian rupa agar dapat membuat banyak orang turut terlibat di dalamnya.

Dua pondasi dasar dari UGC adalah interactivity dan measurabilityInteractivity ketika teknologi mampu membangun interaksi dari suatu konten lewat respon atau umpan balik konten. Sedangkan measurability adalah mengenai pengumpulan dan penganalisaan data lewat intelegensia kolektif banyak pengguna internet.

Dulu strategi marketing hadir dalam berbagai tempat yang sering disebut sebagai multi-channel. Namun strategi marketing hari ini mengarah pada omni-channel. Dimana semua titik dapat terintegrasikan dan terkoneksi dengan baik. Sehingga calon konsumen dapat merasakan pengalaman yang lebih mudah dan menyenangkan.

Sebagai catatan, bahwa kita tidak dapat memungkiri bahwa beberapa komponen strategi marketing dasar dan klasik masih relevan untuk dipergunakan hingga saat ini. Karena dalam perjalanannya, ilmu marketing itu berevolusi dari waktu ke waktu. Namun, kita tetap harus memahami berbagai perkembangan kondisi yang ada agar dapat terus berinnovasi dan memberikan yang terbaik bagi banyak orang.

Kontributor: Erwin Josua, EMBA 2021