andemi Covid-19 membuat seluruh proses bisnis berubah drastis. Dalam kasus PT. Dirgantara Indonesia (Persero), pandemi memukul rantai distribusi. Pandemi yang menuntut mayoritas karyawan bekerja di rumah juga turut menurunkan kinerja perusahaan sehingga perusahaan mengalami penurunan kapasitas kerja 40%.

Dengan adanya kasus ini, SBM ITB mengundang Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero), Dr. Ir. Elfien Guntoro sebagai dosen tamu berikut narasumber dari kelas virtual terkait topik strategic change management, Selasa (19/4/2022).

Sebagai seorang pemimpin, Elfien turut merasakan bahwa perubahan yang terjadi merupakan suatu keharusan. Dengan transformasi besar-besaran ini, PT. Dirgantara Indonesia (Persero) pun tidak lepas dari masalah dalam internal perusahaan.

“Kesuksesan suatu perusahaan untuk berubah bukan hanya berada dalam hal teknis semata. Tetapi di dalamnya juga terdapat unsur kemanusiaannya. Baik itu dari individu, divisi bahkan dan keseluruhan organisasi yang cakupannya lebih luas,” tutur Elfien

Mengelola Perubahan

PT. Dirgantara Indonesia (Persero) pun telah mencoba menganalisa berbagai dimensi terkait dengan aspek non-fisik lewat survei dan pemetaan demografi dan Emotional Spiritual Quotient (ESQ), Socio-Emotional. Sedangkan dari sisi strata perasaan mengenai perubahan, pekerja PT. Dirgantara Indonesia (Persero) pun melihat keberagaman perasaan yang timbul dari saat pengumuman adanya perubahan.

“Ada yang sangat berharap, bersemangat dan berenergi dengan adanya perubahan. Ada pula yang menerima dan menjalankan perubahannya dengan terbuka. Walaupun ada yang menanggapi perubahan dengan positif, terdapat pula kecenderungan untuk menolak karena takut, skeptis, tidak percaya bahkan marah terhadap perubahan tersebut,” tutur mantan Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia.

Dari semua analisa tersebut, perusahaan terus mencoba untuk menjembatani kepentingan berbagai pihak lewat pemberdayaan agen perubahan dalam proses perubahan di PT. Dirgantara Indonesia (Persero).

Di akhir sesi, Elfien membagikan gambaran besar sosok seorang pemimpin yang harus dilakukan. Sebagai pemimpin, kita harus punya beberapa kompetensi. Mulai dari karakter yang jujur dan berintegritas, kapabilitas personal mengenai keahlian dalam menyelesaikan masalah dan berfokus pada hasil yang dituju. Sebagai pendukungnya, pemimpin juga memerlukan interpersonal skill, terutama soal komunikasi dan dapat menginspirasi. Dengan kemampuan ini, seorang pemimpin siap untuk melakukan perubahan dan menghubungkan perusahaan dengan dunia luar.

Kontributor: Erwin Josua, EMBA 2021