Berinvestasi di pasar keuangan adalah cara untuk membangun kekayaan dari waktu ke waktu, tetapi ini bisa menjadi tantangan bagi mereka yang bukan profesional keuangan atau pendatang baru. Beberapa orang kehilangan uang di pasar karena mereka berpikir bahwa investasi adalah skema cepat untuk meraih kekayaan dan mereka dengan ceroboh mengikuti tren tanpa memiliki pengetahuan dan pondasi yang tepat.

Akan tetapi saat ini, menurut Vivi Handoyo Lie, Head of Investment Research Bibit & Stockbit, halangan bagi pemula untuk memasuki sektor keuangan kini semakin berkurang. Hal ini didukung oleh platform investasi dana yang semakin cerdas dan bermanfaat. “Visi kita adalah untuk membantu masyarakat Indonesia bisa manage wealth mereka dengan lebih baik,” ujarnya dalam Guest Lecture Series of MSM in Finance yang diselenggarakan SBM ITB, Kamis (28/7/2022).

Pada kuliah tamu yang bertema “Investment Portfolio from Theory to Practice” Vivi menjelaskan bahwa Bibit merupakan salah satu platform yang menawarkan kemudahan bagi pengguna dengan bantuan robo advisor.

Melalui mekanisme machine learning, pengguna akan mendapatkan perencanaan finansial yang dipersonalisasikan berdasarkan data penggunaan. Aplikasi akan mengoleksi data perilaku dan pola pengguna, robo advisor kemudian akan memberikan rekomendasi tindakan apa yang harus diambil pengguna.

Robo advisor akan mengkategorisasikan pengguna berdasarkan risk profile. Tingkatan risiko terdiri dari konserfatif, moderat, and agresif. Risk profile didapatkan dari beberapa determinan, seperti risk toleran dan kemampuan pengguna mengambil risiko. Risiko tersebut kemudian dikategorikan dan machine learning secara otomatis merekomendasi keputusan finansial paling optimal berdasarkan level risiko tersebut.

“Satu teori yang mendasari mekanisme tersebut adalah Modern Portfolio Theory (MPT) Markowitz,” jelas Vivi. MPT berangkat dari asumsi bahwa seorang investor hanya akan melakukan investasi berisiko tinggi jika mereka dapat mengharapkan pengembalian yang besar secara wajar.

Gagasan Markowitz ini pada akhirnya berkembang dan menciptakan sebuah formula yang mampu menyesuaikan antara tingkatan risiko dan ekspektasi keuntungan, sehingga dapat menghasilkan portfolio yang optimal.

Vivi menyimpulkan bahwa robot advisor hanyalah titik awal bagi pendatang baru untuk mempelajari dasar-dasar pengambilan keputusan keuangan. Ketika pengetahuan dan keterampilan berkembang, pengguna akan dapat membuat keputusan sendiri secara ideal. Menurut Vivi, pengguna dengan pengalaman yang terasah akan dapat mengambil keputusan terbaik dengan perhitungan mereka sendiri.

Kontributor: Reza Agung Pratama, MBA YP 2022