Investor pasar modal di Indonesia semakin berusia muda. Bermula dari kondisi tersebut, SBM ITB dan Pusat Bisnis dan Keuangan Islam (CIBF) mengadakan seminar pasar modal syariah untuk mahasiswa dan millenials pada Sabtu (3/9/2022).

Seminar tersebut diisi oleh empat pembicara. Mereka adalah Andry Wicaksono (Staf Otoritas Jasa Keuangan/ OJK), Mohamad Ibrahim (Program Executive The Indonesia Capital Market Institute), Axel Efraim (Financial Mentor Bibit) dan Oktofa Yudha Sudrajad (Direktur CIBF SBM ITB).

Menurut Andry Wicaksono, kini hampir 60 persen investor pasar modal Indonesia berumur di bawah 30 tahun. Hal tersebut menjadi kabar gembira. Kalangan muda kini lebih melek investasi.

Andry menambahkan, pasar modal syariah kini semakin berkembang. Aset saham syariah tumbuh 10,87%, aset reksadana Syariah tumbuh 40,08%, outstanding sukuk korporasi tumbuh 2,02%, dan outstanding sukuk negara meningkat menjadi Rp. 1.245,13 triliun.

Sementara Mohamad Ibrahim, Program Executive TICMI, memaparkan tentang program sertifikasi dan edukasi mengenai pasar modal syariah. Dengan berkembangnya pasar modal syariah, pendidikan mengenainya pun turut berkembang.

Axel Efraim, Financial Mentor Bibit memaparkan, aplikasi Bibit mampu menyaring reksadana syariah dalam aplikasinya. Bila pengguna hanya ingin membeli produk syariah, Bibit akan menyembunyikan produk-produk non syariah.

Adapun Oktofa Yudha Sudrajad memaparkan peran pasar modal syariah dalam pembangunan. Indonesia sendiri memiliki kapasitas besar untuk menangkap peluang eknomi syariah global. Kini Indonesia berada di urutan keempat di dunia dalam Global Islamic Economy Indicator Score (GIEI).

Kontributor: Hadiyanti Ainun Atika, YP MBA 2021