Rifki Ismal Ph.D, Anggota Bidang Pasar Modal Syariah pada Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI), berkesempatan mengisi kuliah tamu di SBM ITB pada Jumat, 28 September 2022. Rifki, yang juga mengajar di Institut Agama Islam Tazkia memaparkan kondisi keuangan syariah terkini bertajuk Islamic Finance and Banking System Course: Current Issues and Development of the Global Islamic Financial Industry.

Menurut Rifki, regulator keuangan menghadapi tantangan hebat selama pandemi covid-19. Mereka berupaya terus menjaga keamanan keuangan, fungsi pasar inti, dan memastikan aliran pembiayaan ke ekonomi riil.

Industri perbankan syariah termasuk yang memasuki krisis gara-gara covid 19. Walaupun demikian, rasio modal perbankan syariah masih stabil, jauh di atas ambang batas Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) dan peraturan lainnya.

Menurut Rifki, total aset Industri Jasa Keuangan Syariah (IFSI) dunia pada 2020 tumbuh 10,7%, yaitu mencapai US$ 2,70 triliun. Pertumbuhan itu terjadi di tengah depresiasi dari beberapa mata uang pasar negara berkembang, yang menyebabkan penurunan aset dolar.
Pada 2021, asetnya tumbuh 11,3%. Total aset IFSI pada akhir tahun 2021 adalah sebesar USD 3,06 Triliun. Sebarannya, Kawasan Dewan Kerjasama Teluk/ GCC (52,4%), Timur Tengah dan Asia Selatan (23,5%), Asia Tenggara (17,4%). Wilayah Afrika (2,1%), dan lainnya (4,5%).

Kinerja sektoral IFSI terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, perbankan Islam, di mana terjadi pertumbuhan (year-on-year) sebesar 4,3% dan persentase sahamnya sebesar 68,2%. Dalam kurun waktu 2018 hingga 2021, perbankan Islam terus mengalami pertumbuhan secara positif.

Sektor kedua adalah pasar modal syariah, di mana pertumbuhan (year-on-year) adalah sebesar 26,9% dan persentase sahamnya sebesar 30,9%. Sektor ketiga adalah takaful aliansi asuransi syariah, di mana pertumbuhan (year-on-year) adalah -14,8 % sebesar dan persentase sahamnya sebesar 0,9%.

Proses transformasi digital sedang berlangsung dalam keuangan syariah terus memainkan peran penting dalam menentukan efektivitas dan efisiensi. Keuangan syariah juga disarankan untuk menjalankan transformasi dalam aspek lain seperti transformasi bisnis dan transformasi sumber daya manusia, untuk menjaga ketahanan industri.

Prospek keuangan syariah juga bergantung pada digitalisasi dan gaya hidup baru. Sejauh ini telah terjadi transformasi digital yang luar biasa selama tahun 2020 dan 2021.

Peningkatan signifikan di platform digital menimbulkan suatu inovasi, salah satunya sistem kerja jarak jauh, yang menciptakan produk dan layanan yang ramah pengguna. Pertumbuhan teknologi keuangan dan kemunculan model bisnis inovatif di sektor jasa global juga terlihat dalam keuangan syariah global.

Secara umum, kesehatan dan ketahanan keuangan syariah bakal berlangsung tetapi mungkin tidak sepenuhnya pulih ke tingkat sebelum pandemi. Kunci pemulihan ekonomi tergantung pada seberapa baik pemerintah menangani krisis kesehatan sebagai sumber gangguan.

Kontributor: Visco Asmara Hadi, MBA YP 2022