Seseorang harus banyak berlatih dan menyesuaikan kaidah penulisan agar tulisannya layak diterima oleh penerbit. Penolakan terbit oleh publisher bukanlah akhir. Penolakan tersebut hanyalah cara untuk dapat mengetahui kesalahan penulisan dan berguna dalam membuat evaluasi. 

Dr. Ambara Purusottama, MBA, pengajar SBM ITB menyampaikan pesannya itu saat mengisi sharing knowledge bertajuk “Publication Strategy in the Right Journal at the Right Time” pada Master of Science and Management & Doctor of Science in Management Lounge(MSMDSM Lounge) bagi mahasiswa magister dan doktoral SBM ITB secara daring, Jumat (10/3). Selain Ambara, sharing knowledge juga diisi oleh Aghnia Nadhira Aliya Putri, Project Communication Specialist at National Center for Sustainable Transportation Technology Institut Teknologi Bandung.

Dr. Ambara Purusottama, MBA, sharing knowledge bertajuk “Publication Strategy in the Right Journal at the Right Time”

SBM ITB menggelar sharing knowledge ini karena mahasiswa master dan doktoral punya kewajiban mempublikasikan penelitian dalam bentuk paper. Selain sebagai syarat kelulusan, publikasi merupakan hal yang sangat penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan. 

Menurut Ambara, mahasiswa harus mengenal dan memahami promotor atau supervisor sebelum menerbitkan hasil penelitian. Dengan begitu, mahasiswa mengetahui bagaimana alur kerja promotor dan membangun koordinasi yang baik dengan mereka. 
Selanjutnya, hal ini seringkali disepelekan oleh peneliti, yakni memperhatikan instruksi penulisan yang diminta oleh publisher. Setiap publisher memiliki template penulisan yang berbeda. Jangan sampai isi penelitian yang sudah bagus, menggunakan metode terbaru, dan memberi kontribusi penelitian yang mutakhir, ditolak hanya karena tidak mengikuti kaidah penulisan publisher. 

Selain itu mahasiswa juga harus memerhatikan waktu. Timeline yang disediakan untuk publikasi terkadang memiliki rentang yang cukup singkat. Oleh karena itu, mulailah menulis lebih awal. Kumpulkan data lebih awal. Pilih jurnal terakreditasi yang memiliki rentang review yang tidak terlalu lama, agar paper kita lebih cepat terbit. 

Sementara itu, Aghnia menjelaskan ada banyak strategi dan tips agar hasil penelitian bisa dipublikasikan dalam bentuk paper. Menurut Aghnia, penting bagi mahasiswa untuk mempublikasikan penelitiannya. Selain untuk menjelaskan hasil penelitian, juga bisa berkontribusi buat dunia akademik, mengisi kekosongan penelitian, dan meningkatkan publikasi Indonesia. 

Aghnia menjelaskan ada banyak strategi dan tips agar hasil penelitian bisa dipublikasikan dalam bentuk paper
Kontributor: Defrina Dwifani, MSM 2022)