Ikatan Alumni Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (IA-SBM ITB) menyelenggarakan Alumni Sharing Session di auditorium lantai 6 gedung Labtek XIX Freeport SBM ITB, Sabtu (10/6). Tiga alumni SBM ITB hadir dalam sharing session tersebut. Mereka adalah Ilham Nugraha (Penerima Beasiswa LPDP); Ajie Santika (CMO & Co-Founder Feedloop); dan Bimo Wirafajar (Talent Acquisition Telkomsel).

Mengusung tema “Beasiswa, Start-up & Karir,” sharing session dimulai oleh Ilham Nugraha yang  membagikan kisah inspiratif tentang perjalanannya dalam mendapatkan beasiswa LPDP di Cornell University. LPDP adalah program beasiswa bergengsi yang memberikan pendanaan untuk program magister atau doktoral di universitas-universitas terkemuka di dunia. Ilham menyampaikan pesan kuat bahwa latar belakang seseorang tidak menghalangi mereka untuk mencapai impian jika mereka berusaha dengan sungguh-sungguh. 

“Pendidikan tinggi dan beasiswa bukanlah tujuan utama, melainkan alat. Sebarkan manfaat secepat mungkin dan sebanyak mungkin,” katanya dengan antusias.

Sesi kedua dilanjutkan oleh Ajie Santika, yang membahas tentang dunia start-up. Feedloop, start-up yang sedang dikembangkan oleh Ajie, menyediakan platform pengembangan low-code untuk mengotomatisasi operasi bisnis dan meningkatkan keterlibatan pelanggan bagi jutaan pengguna. Saat ini, Feedloop sedang mengembangkan Feedloop AI, platform no-code untuk membangun aplikasi berbasis GPT.

Menurut Ajie, menjadi seorang wirausahawan memiliki kelebihan, seperti mandiri dan memiliki kendali, fleksibilitas, dan kesempatan untuk menciptakan warisan. Namun, ada juga hal-hal yang kurang menyenangkan, seperti risiko keuangan, stres dan tekanan, ketidakpastian, dan ketidakstabilan. 

“Menjadi seorang pengusaha tidaklah mudah karena melibatkan berbagai tantangan, tetapi mengatasi tantangan tersebut adalah hal yang membuat hidup kita lebih berarti,” ujar Ajie saat membagikan pengalaman dan tips dalam membangun sebuah start-up. 

Pada sesi terakhir, Bimo Wirafajar membagikan kisah tentang bagaimana ia menemukan passionnya di bidang sumber daya manusia meskipun memiliki latar belakang pendidikan teknik industri. Ia memutuskan untuk mengambil program MBA dengan konsentrasi sumber daya manusia di ITB.

Ia menekankan pentingnya mengenal diri sendiri dan memahami budaya perusahaan yang diinginkan. Dengan memahami kedua hal tersebut, seseorang akan lebih mudah menentukan jenis pekerjaan dan perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Acara ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berhubungan dengan alumni-alumni yang sukses di bidang mereka masing-masing. Ketua IA-SBM ITB, Radeya Pranata, berharap melalui acara ini, peserta dapat memperluas jaringan dan mempersiapkan diri dengan lebih matang untuk mencapai karir yang diinginkan. 

“Kami berharap melalui acara ini, peserta dapat semakin dekat dengan alumni-alumni yang memiliki pengalaman di bidang mereka masing-masing, sehingga dapat membentuk lebih banyak hubungan dan persiapan yang lebih baik untuk mencapai karir yang diinginkan,” ucapnya, menutup acara dengan penuh harapan.

Alumni Sharing Session di auditorium lantai 6 gedung Labtek XIX Freeport SBM ITB
Kontributor: Fairuuz Fawwas Alfarizi T, Kewirausahaan 2024