Investasi semain digemari oleh masyarakat. Generasi muda pun sudah mulai melakukan investasi untuk masa depannya.

Investasi tidak hanya dalam lingkup personal namun bisa sampai ke lembaga atau perusahaan besar. Banyak sekali cara untuk berinvestasi dan mendapat keuntungan. Namun, sebelum melakukan investasi alangkah baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu cara berinvestasi yang benar dan baik.

Pada tanggal 19 Agustus 2023, ASOMBA ITB mengadakan seminar dengan topik “Berinvestasi dengan Cara yang Benar”. Seminar dibawakan oleh Falahariq Vichsanzy, pendiri Business Catalyst ASOMBA ITB.

Sesi pemaparan diawali dengan penjelasan mengenai alasan pentingnya berinvestasi. Ketika berinvestasi, baik itu jangka panjang atau pendek, kita bisa mendapat keuntungannya untuk tambahan pendapatan, tabungan apabila ada urgensi biaya atau kebutuhan, juga untuk dana yang bisa dipakai setelah masa pensiun.

Investasi sendiri terdiri dari berbagai macam tipe yaitu obligasi, saham, emas, real estate, deposito tetap, reksa dana, dana yang diperdagangkan di bursa, skema pensiun nasional, dan dana simpanan publik. Dari berbagai macam tipe investasi perlu membedakan mana yang disebut berinvestasi secara optimal dan mana yang hanya berupa spekulasi.

Pada dasarnya ketika seseorang mengeluarkan uang atau asetnya untuk membeli saham dan lainnya, tentu akan ada banyak sekali perubahan nilai pasaran yang mempengaruhi nilai dari investasi kita. Jika seseorang hanya berspekulasi tentunya apapun bentuk investasinya pasti akan hanya bertahan dalam kurun waktu pendek.

Kebanyakan sikap yang dimiliki oleh para investor yang spekulatif cenderung agresif, keputusan yang diambil berdasarkan opini atau emosi pribadi dan hanya melihat psikologi market. Perubahan yang mempengaruhi nilai investasi menjadi rugi, cukup mendorong para investor untuk segera menjual sahamnya tanpa melihat jangka panjangnya. Salah satu investasi di mana banyak orang hanya berspekulasi adalah cryptocurrencies.

Orang yang berinvestasi secara sungguhan biasanya rentang waktunya cukup panjang dan targetnya untuk masa depan. Selain itu, sikap yang diambil juga lebih tenang dan berhati-hati dalam menghadapi perubahan yang ada. Pengambilan keputusan berdasarkan fundamental dan faktor dasar, bukan karena kondisi pada saat perubahan nilai di pasar. Kalkulasi yang dilakukan cukup panjang untuk bertahun-tahun berikutnya walaupun jika sedang mengalami kerugian. Salah satu bentuk investasi yang sungguhan dan nyata bentuknya adalah obligasi, reksa dana, dan pasar saham.

“Satu hal yang pasti dalam berinvestasi adalah semakin besar resikonya maka semakin besar keuntungannya, tidak mungkin ada yang namanya keuntungan besar namun tidak ada resiko,” ucap Falahariq mengenai fakta emas dalam dunia investasi.

Falahariq menjelaskan bahwa terdapat beberapa kesalahan yang kerap dilakukan oleh berbagai orang dan tentunya akan menimbulkan kerugian pada kondisi finansialnya. Tindakan yang harus dihindari bisa berupa pengambilan keputusan emosional, kurangnya diversifikasi, pengabaian biaya dan legalitas, mengejar kinerja masa lalu, penelitian yang buruk atau mengikuti mentalitas kelompok, menggunakan utang dan uang panas.

Salah satu kasus yang cukup populer adalah seperti para influencer yang mengajarkan investasi bodong di mana kita dapat keuntungan dalam waktu cepat. Banyak influencer yang ditangkap karena kasus penipuan ini.

Jadi, sebagai investor kita harus bisa lebih cermat dalam memilih bentuk investasi. Maka dari itu Falahariq mengusulkan lima langkah utama dalam berinvestasi.

Pertama, kita harus bisa menetapkan tujuan dan target yang jelas. Apa yang kita ingin dapatkan dari investasi ini.

Kedua, memahami toleransi risiko. Jangan gegabah dalam mengambil keputusan baik itu membeli atau menjual bentuk investasi kita.

Ketiga, diversifikasi aset. Keempat, secara teratur meninjau dan menyeimbangkan kembali aset dan pengeluaran kita. Dan yang terakhir adalah terus melakukan riset dan mencari tahu mengenai pasar atau perusahaan yang akan diinvestasikan.

Metode ini bisa dilakukan dengan strategi pasif dan aktif, investasi pertumbuhan, pengindeksan, investasi pertumbuhan dividen, investasi pelawan, dan investasi nilai.

Kontributor: Luthfaliya Zahira, Manajemen 2025