Kreativitas dan Inovasi memegang peranan penting dalam industri kreatif seperti penyiaran televisi. Gammara Lenggo Geni, produser eksekutif Kompas TV memaparkan bagaimana dunia kreatif dan inovasi bekerja saat mengisi kuliah tamu Kreativitas dan Inovasi SBM ITB pada Kamis (5/10).

Kuliah tamu ini diikuti oleh banyak mahasiswa. Mulai dari mahasiswa pertukaran internasional, mahasiswa reguler SBM ITB, dan mahasiswa pertukaran lokal.

Menurut Gammara, kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan atau karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah diketahui atau sudah ada. Sedangkan inovasi merupakan suatu ide, gagasan, atau objek yang memerlukan proses panjang dan kumulatif.

Kreativitas dasar diperoleh melalui proses mengamati, mendengar, melihat, dan membaca. Seringkali ide-ide kreatif muncul dari cerita keluarga, artikel, ruang publik, atau bahkan mendengarkan percakapan orang lain.

Dalam membangun ide baru, yang perlu diperhatikan adalah tujuan, target audiens, kekuatan, dan slot waktu. Hal itu ia dasarkan pada kisah suksesnya menciptakan acara TV paling terkemuka di Indonesia bernama Extravaganza ketika masih di TransTV, yang diluncurkan pada tahun 2004 dan berakhir pada tahun 2015.

Kreativitas dan Inovasi saling melengkapi, menurut Gammara. Tujuan dari inovasi adalah untuk meningkatkan kualitas produk sebelumnya atau bisa juga sebagai pengganti produk yang sudah ada guna menciptakan pasar baru.

Gemmara memberi contoh bagaimana industri televisi berupaya berinovasi selama wabah Covid. Salah satu contoh terbaiknya adalah “Konser Amal dari Rumah” karya Didi Kempot, penyanyi dan pencipta lagu Indonesia bergaya Campursari yang mampu mendonasikan 7,6 Miliar dalam tayangan online-nya pada tahun 2020. Ini merupakan upaya kombinasi dari panel kontrol stasiun TV di Jakarta dan tayangan offline di rumahnya, Surakarta, Jawa Tengah.

Menurut Gammara, kreativitas dalam diri seseorang tidak akan pernah mati.

“Kreativitas akan terulang kembali, tidak pernah dikatakan tidak kreatif karena setiap individu mempunyai sisi kreatif,” ucap Gemmara.

Kontributor: Agustin Anandia Kartika, Manajemen 2024