Mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik adalah pekerjaan penuh tantangan. Semakin besar skala perusahaan, semakin besar pula tantangannya. Mahasiswa SBM ITB kampus Jakarta berkesempatan mendapatkan pengalaman implementasi tata kelola perusahaan tersebut langsung dari pelakunya, yaitu Corporate Secertary PT Nusantara Regas Ratna Dumila pada Selasa (10/10).

Nusantara Regas adalah perusahaan patungan yang bergerak di bidang pengelolaan dan pengembangan fasilitas unit penyimpanan dan regasifikasi terapung (Floating Storage and Regasification Unit / FSRU) di bawah PT Pertamina (Persero) dan PT PGN. Sebagai Perusahaan yang secara mayoritas menyuplai listrik di pulau Jawa, terutama Jawa Barat, peran tata kelola perusahaan yang baik pada Nusantara Regas sangatlah kritis. Tanpa ada koordinasi yang baik, perusahaan tidak akan bisa memberikan pelayanan prima dalam sistem rantai pasok ketenagalistrikan.

Menurut Ratna, tata kelola perusahaan yang baik penting untuk melindungi organisasi perusahaan, meminimalisir risiko kerja dan membuktikan adanya itikad baik, sehingga perusahaan dapat mencapai standard nasional dan global. Tata kelola yang baik itu mengikuti lima prinsip dasar yang sering disingkat sebagai TARIF, yakni transparency, accountability, responsibility, independent dan fairness.

“Transparency berarti tata kelola perusahaan mengedepankan keterbukaan mengenai informasi-informasi penting dalam perusahaan agar dalam pengambilan keputusan bisa dilakukan secara holistik,” ujar Ratna.

Sementara pada prinsip accountability, perusahaan dalam menjalankan fungsinya, harus dengan arah dan perencanaan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Prinsip responsibility mengenai tanggung jawab sosial berikut kepatuhan hukum. Sementara prinsip independent menekankan pada pentingnya keberimbangan tanpa adanya dominasi dan kebergantungan.

“Independensi diperlukan agar dapat saling memberikan koreksi satu sama lain, sehingga terciptanya prinsip fairness,” tutur mantan jurnalis sejumlah televisi nasional ini.

Ratna juga menambahkan tiga hal penting tata kelola perusahaan dalam organisasi tempatnya berkarya saat ini. Pertama adalah adanya governance atau manajerial organisasi yang profesional dan berimbang. Kedua, compliance atau komitmen untuk patuh dalam bertindak dan berperilaku. Terakhir adalah risk management, yang dilakukan lewat analisa, mitigasi hingga manajemen risiko.

Sebagai penutup, Ratna pun mengingatkan pentingnya keterlibatan tiap individu dalam perusahaan.

“Setiap individu pada dasarnya memiliki makna dalam setiap fungsinya dalam perusahaan. Selalu berikan best effort, duduk bareng dan komunikatif,” tutup Ratna.

Kontributor: Erwin Josua, EMBA 2021