Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bekerja sama dengan Center for Islamic Business and Finance (CIBF) SBM ITB menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Peluang Investasi Perdagangan Karbon. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 19 Oktober 2023 ini bertujuan untuk membahas peluang yang meningkat seputar perdagangan karbon dan integrasinya dengan produk keuangan dalam mengatasi perubahan iklim.

Bertempat di Amphitheater 2, Gedung Pertamina, MBA ITB di Gelap Nyawang, diskusi ini dihadiri oleh anggota dewan BPKH, Dr. Acep R. Jayaprawira (Kepala Divisi Keuangan dan Manajemen Risiko BPKH) dan Harry Alexander, S.H., M.H., L.L.M. (Anggota Divisi Penempatan, Investasi Langsung, dan Lain-lain BPKH). Pembukaan acara ini dihadiri oleh Dekan SBM ITB, Prof. Dr. Ir. Ignatius Pulung Nurprasetio, M.SME., yang menekankan komitmen SBM ITB terhadap isu-isu keberlanjutan dan ESG yang sesuai dengan upaya kolaboratif seperti ini.

Dihadiri oleh lebih dari 60 mahasiswa sarjana dan pascasarjana dari SBM ITB, Harry Alexander, membahas tentang investasi hijau dan karbon hutan. Harry menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh investasi hijau, terutama bagi BPKH sebagai pengelola dana haji di Indonesia, sebagai negara dengan jemaah haji terbesar di dunia setiap tahunnya.

Menurut Harry, BPKH saat ini sedang mengembangkan skema perdagangan karbon. Dia berharap awasan yang diperoleh dari diskusi kelompok terarah ini akan memberikan perspektif akademis yang dapat membantu BPKH dalam merumuskan kebijakan investasi karbon lebih lanjut. Hadiati Munawaroh, Deputi Perencanaan dan Penilaian BPKH, menambahkan, diskusi seperti ini penting untuk memperkuat kolaborasi antara BPKH dan akademisi, terutama dengan SBM ITB.

FGD difasilitasi oleh Center for Islamic Business and Finance (CIBF) SBM ITB dengan menghadirkan Dr. Subiakto Sukarno, MBA (Pakar Keuangan dan Pasar Modal) dan Oktofa Yudha Sudrajat, S.T., M.S.M., Ph.D (Pakar Keuangan dan Manajemen Risiko Islam). Yudha Sudrajat di antaranya menekankan perlunya kehati-hatian dan pertimbangan yang matang ketika terjun ke dalam ranah ini karena adanya berbagai risiko, termasuk risiko terkait proyek, risiko regulasi, dan risiko keuangan yang terkait dengan hasil investasi.

Kontributor: Ramel Akil Pratama, Manajemen 2024