Pasar Amerika Serikat memiliki lanskap dinamis yang didorong oleh beragamnya preferensi konsumen dan tingginya permintaan akan produk berkualitas. Memahami kondisi pasar AS cukup penting bagi bisnis yang ingin mengekspor produknya.

Dengan basis konsumen yang bervariasi dan tren yang terus berkembang, kita bisa belajar memahami kondisi pasarnya.

Professor Gina Tran dari Florida Gulf Coast University berkesempatan menjelaskan tren pasar AS tersebut saat mengisi kuliah tamu Integrated Business Asia di Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (2/11). 

Menurut Professor Gina, inflasi, perkembangan teknologi, dan peningkatan harga sewa rumah yang signifikan menjadi ciri khas industri saat ini termasuk di AS. Salah satu kekhawatiran utama AS adalah inflasi, yang telah menaikkan biaya di sejumlah industri, termasuk produk dan jasa.

Daya beli konsumen dipengaruhi oleh tekanan inflasi yang juga dapat mengubah pilihan investor. Terobosan teknologi yang pesat juga sekaligus mendefinisikan ulang sektor-sektor, mendorong efisiensi dan kreativitas sekaligus mengubah perilaku pelanggan dan model perusahaan. Karena peluang dan tantangan yang ditimbulkan oleh dunia teknologi yang terus berubah, organisasi harus cepat beradaptasi agar tetap kompetitif.

Menurut Gina, kenaikan biaya sewa rumah yang mengejutkan adalah fenomena lain yang mungkin terlihat. Lonjakan ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk pergeseran preferensi yang disebabkan oleh pengaturan kerja jarak jauh, gangguan rantai pasokan, dan meningkatnya permintaan.

Karakteristik pasar perumahan telah berubah sehingga menyebabkan kenaikan tajam harga sewa di sejumlah lokasi. Keterjangkauan masyarakat dipengaruhi oleh kecenderungan ini, yang dapat mengubah taktik keuangan dan kebiasaan belanja mereka. Oleh karena itu, untuk mengatasi tekanan inflasi, memanfaatkan kemajuan teknologi, dan menghadapi dampak kenaikan biaya sewa rumah, baik individu maupun dunia usaha harus menavigasi kondisi pasar yang terus berubah ini.

Menurut Gina, dengan kondisi pasar yang kompleks dan beragam, kita perlu mengelola pengalaman konsumen agar mereka dapat mengingat produk atau jasa kita. Upaya yang dapat dilakukan pada dasarnya adalah memberikan penawaran pasar seperti festival musik, membuat taman hiburan, liburan atau bahkan memberikan insentif untuk mencoba, mencicipi dan merasakan produk yang dijual.

Faktanya, pelanggan memperluas selera mereka melampaui apa yang biasanya mereka pilih. Hal ini mungkin memerlukan eksperimen dengan produk baru, menyelidiki merek lain, atau menerima berbagai pengaruh budaya atau internasional. Pelanggan lebih bersedia untuk mencoba barang, layanan, atau pengalaman baru karena mereka menginginkan keragaman dan keunikan.

Perubahan ini sering kali disebabkan oleh pergeseran preferensi konsumen, kebutuhan akan penyesuaian, atau meningkatnya minat terhadap produk yang lebih beragam. Ketika dunia usaha berupaya untuk berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan selera ini dengan menyediakan lebih banyak pilihan barang atau jasa untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen, peningkatan selera ini dapat berdampak besar pada berbagai sektor.

Meningkatnya selera dan preferensi konsumen dipengaruhi oleh tren global. Misalnya saat ini banyak orang yang melakukan acara sosial, merek menjadi lebih politis, pola makan semakin berubah, berhemat atau orang membeli barang bekas atau mereka akan membeli lebih sedikit, penerapan realitas virtual di beberapa bidang untuk pengalaman konsumen, serta Amazon yang mendapatkan lebih banyak pangsa pasar.

Written by Student Reporter (Luthfaliya Zahira, Manajemen 2025