Indonesia mempunyai tantangan untuk memperkuat inovasi riset dan teknologi agar lebih kompetitif. Untuk mewujudkan hal tersebut, harus didukung dengan kebudayaan ilmiah yang optimal. Termasuk di antaranya, untuk mendukung perkembangan industri pertahanan dalam negeri.

Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., saat mengisi Seminar Industri Pertahanan Nasional bertajuk “Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Nasional melalui Optimalisasi Kegiatan Inovasi, Riset, Peningkatan TKDN, dan Pengembangan Berbasis Intangible Assets”. Berlangsung di Aula Barat ITB, Bandung, pada Senin (20/11), seminar tersebut terselenggara berkat Kerjasama Pusat Teknologi Pertahanan dan Keamanan ITB dengan, Defend ID, PT SDI, dan Gamma Metrics.

Para narasumber yang hadir menjelaskan kondisi dan tren industri pertahanan nasional di Indonesia. Seminar termasuk membahas kebijakan tingkat komponen dalam negeri dalam industri pertahanan.

Direktur Operasi PT LEN Tazar Marta Kurniawan,menyatakan Indonesia membutuhkan inovasi yang lebih baik untuk perkembangan industri pertahanan dalam negeri. Dia menegaskan DEFEND ID mempunyai peranan cukup penting dalam peningkatan penggunaan tingkat komponen dalam negeri. Sebab saat ini 40% produk DEFEND ID merupakan produk unggulan untuk sistem pertahanan di Indonesia

“Aspek yang terdapat pada TKDN tentunya berhubungan langsung dengan proses produksi industri pertahanan. Oleh sebab itu, SBM ITB juga punya peranan yang cukup penting dalam perkembangan sistem pertahanan di Indonesia, khususnya untuk memotivasi industri pertahanan”.

Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Ditjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Marsekal Pratama Dedy Laksmono mengakui Kementerian Pertahanan mempunyai peranan yang cukup penting dalam mendorong industri pertahanan secara nasional dengan basis inovasi dan teknologi.

Sementara itu, Kepala Pusat Teknologi Pertahanan dan Keamanan ITB Dr. Ir. Ary Setijadi Prihatmanto menyebut kolaborasi antara PT Len (DEFEND ID) dengan Kementerian Pertahanan sudah cukup bagus untuk mendorong penggunaan TKDN di industri pertahanan nasional. Kolaborasi holding BUMN industri pertahanan dengan lembaga pertahanan menjadi suatu proses dalam meningkatkan kualitas industri pertahanan di Indonesia, supaya sistem pertahanan di Indonesia dapat berkembang secara optimal.

Kontributor: Adriel Fauzana, MBA YP 2023