Startup mahasiswa Kewirausahaan SBM ITB, Mengasihi, berhasil meraih juara dalam kompetisi rencana bisnis berskala nasional, Pertamuda Seed and Scale Kategori Early Stage Startup 2023. Mengasihi yang beranggotakan Zakaria Khori Hermawan, Desya Zalfa, Muhammad Razan, dan Adi Mahendra Wibowo, mengalahkan peserta dari 247 universitas di Indonesia. Penganugerahan juara tersebut telah dilakukan di Patra Bali Resort and Villa (29/11). 

Mengasihi adalah layanan jasa pembubukkan air susu ibu (ASI) untuk penggunaan personal dengan metode liofilisasi. Metode ini merupakan metode pengeringan beku (freeze drying) yang dapat mempertahankan nutrisi dan kekebalan ASI.

Zakaria Khoiri Hermawan, CEO Mengasihi, mengatakan bahwa timnya tertarik mengikuti Pertamuda Seed and Scale karena menganggap kompetisi ini sebagai legacy dari SBM ITB. Sebelumnya, CodyKit, juga startup mahasiswa kewirausahaan SBM ITB, berhasil meraih juara Pertamuda Seed and Scale Tahun 2022. Selain itu, timnya juga percaya bahwa Pertamuda adalah tools yang tepat untuk membantu startup early stage untuk seed and scale.

Zakaria menjelaskan bahwa Mengasihi menggunakan metode yang dikembangkan sendiri oleh timnya. Metode ini telah diuji di laboratorium dan terbukti dapat mempertahankan nutrisi ASI.

“We understand the challenges breastfeeding mothers face with excess breast milk stock. Storing it in the refrigerator can compromise the taste and nutrition. Therefore, we developed breast milk powder that is simpler, preserves nutrition, and has a longer shelf life,” said Zakaria.

Following their Pertamuda victory, Mengasihi plans to establish a breast milk powdering laboratory in Bandung. The team is also committed to researching to make their services more affordable.

“Kami memahami kesulitan ibu menyusui yang memiliki stok ASI berlebih. Jika disimpan di kulkas, ASI dapat rusak rasa dan nutrisinya. Oleh karena itu, kami mengembangkan bubuk ASI yang lebih simpel, tanpa merusak nutrisi, dan tahan lama,” kata Zakaria.

Usai menjuarai Pertamuda, Mengasihi berencana untuk membangun laboratorium pembubukkan ASI di Bandung. Selain itu, timnya juga sedang mengembangkan riset untuk membuat harga jasa Mengasihi lebih terjangkau.

“Kami berharap Mengasihi dapat menjadi solusi bagi ibu menyusui di Indonesia. Kami juga berharap dapat menjadi legacy di Wirussian (panggilan untuk mahasiswa kewirausahaan SBM ITB) agar dapat terus meneruskan dalam langkah tradisi prestasi,” kata Zakaria.

Zakaria memberikan pesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti ajang perlombaan serupa. Ia berharap mahasiswa dapat mengikuti “Sandbox Environment” IMK Artha ITB oleh Artha Enterprise.

“Sandbox Environment dapat membantu mahasiswa mengembangkan berbagai softskill bisnis. Tanpa adanya kolaborasi dari keilmuan yang lain dan kerja bersama Artha Enterprise, mungkin Mengasihi tidak bisa mencapai titik yang berkelanjutan,” kata Zakaria.

Kontributor: Fairuuz Fawwas Alfarizi T, Kewirausahaan 2024