Volume data semakin bertambah seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Dahulu, data hanya bersifat informasi, berupa penjabaran secara deskriptif untuk menjelaskan apa yang terjadi. Kini, data, terlebih Big Data atau data besar, dimaksimalkan agar mampu memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. 

Chief of Data Bank Neo Commerce Dandy Masyaril Handoko menjelaskan pentingnya peran big data tersebut saat hadir sebagai dosen tamu di kelas Trends and New Paradigm Innovation, Magister Administrasi Bisnis Institut Teknologi Bandung, pada Sabtu (3/2). 

Banyak perusahaan telah merasakan manfaat dari Big Data, seperti GoTo, Netflix, Walmart, dan Amazon. Big Data, kata Dandy, apabila dikelola dengan baik dapat memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya. Keuntungan yang didapatkan dapat berupa peningkatan pengambilan keputusan, peningkatan layanan bagi pengguna, operasional yang lebih efisien, mengurangi resiko dan penipuan, yang ujungnya meningkatkan pendapatan dan keuntungan.

Misalnya, big data dari data transaksi suatu pengguna. Kita dapat melihat jenis pembayaran yang digunakan, data promosi, detail pesanan, detail pengiriman, dan penilaian untuk driver. Nantinya dari data tersebut dapat digunakan sebagai evaluasi untuk driver secara pribadi, maupun perusahaan sebagai bentuk insentif bagi driver apabila terus mendapatkan penilaian yang baik. 

Data juga bisa digunakan untuk bekerjasama dengan pemerintah. Misalnya, pemerintah berencana melakukan pembatasan motor di suatu daerah. Dengan menunjukkan data peningkatan penjualan, menjadi pertimbangan oleh pemerintah apabila dilakukan pembatasan. Dengan menunjukkan data merchant dan jumlah penjualannya, yang kemungkinan akan berdampak pada tingkat pendapatan dan keuntungan, dapat mempengaruhi kebijakan yang akan dipilih oleh pemerintah.

Big Data juga dapat membantu meningkatkan proses pengambilan keputusan. Pertama, big data mampu melihat supply dan demand. Misalnya, banyak orderan di daerah tertentu, tapi banyak orderan tidak diambil. Maka hal ini bisa dibantu dengan memberi insentif kepada driver atau menyediakan shelter bagi para driver. Kedua, meningkatkan customer experience dengan cara melihat bagaimana interaksi pengguna melalui riwayat penggunaan yang, kemudian bisa mempersonalisasi pengguna. 

Selain itu, pemanfaatan big data juga dapat diterapkan di industri supermarket. Big data mampu membantu perencanaan rantai pasok seperti demand forecasting, transportasi, pergudangan, dan manajemen inventory. 

Big data memberikan banyak kemudahan, tetapi juga terdapat tantangan di dalamnya. Dilihat dari segi sumber daya manusia, perlu adanya kolaborasi yang optimal dan juga perlu pelatihan lebih intensif agar dapat memenuhi kemampuan yang dibutuhkan. Kemudian, dari segi prosesnya perlu dilakukan pengelolaan data yang baik dan menetapkan kontrol terhadap akses data untuk melindungi informasi dari pihak yang tidak berwenang, mendapatkan persetujuan dari subjek data bila diperlukan, dan menjaga integritas data. Terakhir, dari segi teknologi, perlu adanya data yang terintegrasi dan infrastruktur yang harus terus ditingkatkan agar pengelolaan data menjadi lebih optimal. 

Kontributor: Talitha Noveasara D, MBA YP 67A