Siapa sangka musibah seperti pandemi covid-19 menghadang kehidupan umat manusia. Pada saat seperti itu, manusia memerlukan dana darurat yang dapat menutupi kebutuhan sehari-hari dalam waktu 2 tahun lamanya, selama perekonomian memburuk. Tentu tidak ada yang dapat memprediksikan hal tersebut. Oleh karena itulah manusia perlu mempersiapkan tabungan darurat.

Demikian disampaikan oleh Wisnu Uriawan, Ph.D., a lecturer from UIN Bandung, yang mengisi kuliah tamu “Financial Fortitude atau Ketangguhan Finansial dan Produk Investasi Inovatif” di SBM ITB, pada Senin (18/2). Menurut Wisnu, ketangguhan secara finansial juga diperlukan agar angka harapan hidup jadi meningkat. Jika sudah masuk usia pensiun memiliki ketangguhan finansial, maka hidup akan lebih tenang. 

Wisnu mengatakan, kebutuhan dana untuk mencapai ketangguhan finansial tersebut tentunya tidak sedikit. Karena pada saat sudah pensiun, manusia pada umumnya tidak mendapatkan pemasukan seperti saat masih aktif bekerja. Oleh karena itu, kata Wisnu, salah saru cara mencapai ketangguhan finansial adalah dengan memiliki aset dan pendapatan pasif. 

Banyak hal yang bisa dijadikan pasif income. Salah satu menurut Wisnu, investasi pada mata uang virtual yang sedang naik daun, yaitu crypto. Menurut Wisnu, mata uang virtual ini dijamin keamanannya dengan kriptografi. 

Secara model, ujar Wisnu, crypto memiliki model yang hampir sama dengan forex. Yang membedakan adalah jika pada forex kita melakukan jual beli, akan tetapi pada crypto, kita perlu melihat koin yang sedang tren pada saat itu dan seberapa banyak orang yang memiliki koin tersebut. Semakin banyak orang yang memiliki koin tersebut semakin tinggi nilai return value-nya. 

Secara prinsip, menurut Wisnu, crypto sama dengan investasi lainnya. Sama-sama mencari keuntungan sebesar-besarnya dan menghindari kerugian. Akan tetapi ada tantangan tersendiri pada investasi ini. Didukung dengan adanya perkembangan teknologi, aset yang dimiliki oleh crypto tidak berbentuk fisik tapi berbentuk value chain. Inilah yang membuat crypto menarik karena asetnya tidak bisa dilihat. 

Pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum berinvestasi di koin kripto antara lain adalah portofolio. Pada crypto, portofolio ini  dapat dilihat pada coinmarketcap. Sudah berapa banyak yang melakukan pendataan pada koin yang mereka miliki? 

Pertimbangan lainnya, dilihat pada provider crypto. Pada provider crypto terdapat performa dari crypto tersebut. Apakah cenderung naik atau turun? Pada waktu yang lama atau tidak? Apabila crypto tersebut cenderung naik meskipun membutuhkan waktu yang cukup panjang, crypto tersebut dapat dibilang stabil dan boleh dilirik. Akan tetapi apabila suatu crypto masih tergolong baru dan perkembangannya fluktuatif (naik-turun) maka perlu berhati-hati dan tidak gegabah dalam mengambilnya.

Wisnu tidak menganjurkan mahasiswa untuk mengambil crypto dalam porsi yang besar. Mahasiswa yang ingin berinvestasi pada crypto dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu agen dan invesment. 

Pada agen, mahasiswa perlu memelihara koin crypto yang ditawarkan agar tetap sustain, terjaga dan naiknya secara linear. Sedangkan untuk invesment, mahasiswa dianjurkan untuk melihat apakah koin tersebut sudah menjangkau pasar yang cukup luas dan dikenal, sehingga menghasilkan harga yang berbeda. 

Wisnu berpesan untuk menjaga aset–apapun itu–sampai usia hidup kita. Selain itu, berinvestasilah dengan cara yang aman, dengan tidak memperhatikan return value yang besar, akan tetapi memikirkan strategi jangka panjang.

Kontributor: Afisindika Fadhilah, MSM 2023