Dalam ekonomi digital yang terus berubah dengan cepat saat ini, pencarian strategi inovatif untuk beradaptasi dengan perubahan transformasional menjadi sangat penting. Ketua STMIK Bandung dan pendiri Digital Transformation Global Alliance, Dr. Abdurrahman, M.T., membahas inti dari transformasi digital, khususnya dalam sektor perbankan Indonesia dalam disertasinya. Kini penelitiannya memberi pencapaian penting dalam dunia akademis di Program Studi Doktoral ITB.

Abdurrahman memaparkan disertasinya yang berjudul “Mengembangkan Model untuk Kemampuan Transformasi Digital Dinamis berdasarkan Kerangka Teknologi-Organisasi-Lingkungan untuk Meningkatkan Kinerja Perbankan: Wawasan dari Konteks Indonesia” itu dalam Sidang Senat Terbuka di Program Pascasarjana ITB pada Jumat (16/2). Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, M.Eng dari SBM ITB.

Penelitian Abdurrahman sangat esensial mengingat pentingnya transformasi digital dalam ekonomi saat ini. Di era yang ditandai dengan integrasi lintas batas, inovasi, dan transformasi, penelitiannya menelusuri dinamika transformasi digital, terutama dalam sektor perbankan Indonesia.

“Ada beberapa tantangan dalam transformasi digital industri perbankan di Indonesia, seperti implementasi digitalisasi yang tertunda oleh penyedia layanan keuangan tradisional,” Jelas Abdurrahman.

Dengan menggunakan pendekatan metode campuran, Abdurrahman melakukan survei terhadap 325 profesional perbankan dari 53 bank di Indonesia yang aktif terlibat dalam inisiatif transformasi digital. Melalui analisis kualitatif dan kuantitatif, penelitiannya mengidentifikasi hambatan, pendorong, dan rutinitas dari kemampuan dinamis yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja bank.

Wawasan teoritis dari studi Abdurrahman menggarisbawahi efektivitas kemampuan transformasi digital dinamis dalam framework Technology-Organization-Environment (TOE). Risetnya menyoroti pentingnya pendekatan sosio teknikal dengan menekankan peran inovasi dan tata kelola dalam membentuk kemampuan dinamis.

Dari perspektif manajerial, penelitian Abdurrahman menganjurkan adanya pendekatan holistik terhadap transformasi digital. Hal ini dalam rangka mendorong para pemimpin di sektor perbankan untuk menyatukan sektor organisasi dan mengatasi hambatan implementasi secara efektif.

Riset Abdurrahman meletakkan dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai model penilaian kematangan transformasi digital. Studi lebih lanjut dapat menyempurnakan kerangka kemampuan dinamis yang disesuaikan secara khusus untuk konteks transformasi digital, berkontribusi pada kemajuan yang berkelanjutan dalam bidang ini.

Kontributor: Nabilla Rizky, MBA YP 68C