PLTS Terapung Cirata di Bandung Barat merupakan PLTS terbesar yang ada di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Di sekitar waduk terdapat Klaster Wisata Kuliner Buangan Cirata. Ada sekitar 200 rumah makan nasi liwet dengan seafood yang khas berjejer di kawasan tersebut.

Beberapa wisatawan dari luar daerah suka berkunjung kesini untuk makan dan naik perahu mengelilingi Cirata. Namun demikian, kawasan wisata kuliner ini masih memiliki banyak potensi untuk dikembangkan dan diberdayakan agar dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung. 

Untuk itulah mahasiswa Manajemen Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung angkatan 2024 yang mengambil kelas “Emotional Branding” diajak field trip ke area ini pada Rabu (21/2). Kelas ini mengharapkan mahasiswanya dapat membangun branding Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di kawasan tersebut dengan membuatkan promosi iklan, meningkatkan packaging, meningkatkan kualitas pelayanan, dan lain-lain. Mahasiswa didorong untuk memberikan dampak sosial kepada masyarakat dengan berkontribusi mengembangkan Wisata Buangan Cirata agar lebih maju dan ramai. Area ini sendiri sudah dikembangkan lewat kolaborasi antara SBM ITB dan PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (PLN NP UP). 

Ketua Environment, Social, and Government (ESG) SBM ITB Melia Famiola, yang sudah dari beberapa tahun lalu melakukan penelitian Sungai Citarum, mengharapkan mahasiswa untuk dapat berkontribusi memajukan BUMDes di kawasan wisata ini. Mahasiswa diajak berkeliling mengobservasi dan melakukan wawancara agar mendapat insight lebih mendalam tentang kawasan ini. 

Sayangnya, kondisi cuaca yang kurang mendukung membuat mahasiswa agak sulit untuk mengeksplorasi lebih dalam kawasan ini. Jalanan yang becek. Pemilik-pemilik rumah makan yang tidak berjualan. Meski begitu, hal ini tidak menjadi hambatan bagi mahasiswa yang telah ikut serta. Mereka tetap bersemangat mengelilingi kawasan ini walaupun banyak rumah makan yang tutup.

“Kalo hujan mah biasanya pada pulang, Neng. Rumahnya kan pada di atas tuh. Jadi kalau hujan mereka tutup,” ucap Epon, salah satu pemilik warung di Klaster Wisata Kuliner Buangan Cirata.

Field trip ini memberikan kesan baru bagi mahasiswa yang terbiasa hidup di kota. Walaupun hanya berkeliling sebentar, mereka bisa melihat dan merasa senang bisa refreshing bersama teman-teman. 

“Saya sangat senang diberi kesempatan untuk langsung bertemu dengan penduduk lokal Cirata yang sangat bersemangat dalam mengembangkan Cirata menjadi destinasi wisata,” kata Vania Sarah, Mahasiswa Manajemen SBM ITB 2024. “Ternyata banyak sekali yang bisa dieksplor di Cirata mulai dari kuliner seperti nasi liwet dan atraksi seperti perahu. Pengalaman ini sangat berkesan bagi saya.” 

Kontributor: Angeline Halim, Manajemen 2024