Pasar pengiriman makanan terus meningkat seiring perkembangan pemesanan makanan secara online. Lebih praktis dan hemat waktu adalah sejumlah alasan mengapa pelanggan mulai melirik pemesanan makanan secara online ini. Selain itu, pelanggan juga bisa memilih variasi makanan yang lebih beragam. Ditambah banyaknya promosi, membuat pembelian makanan secara online semakin diminati. 

Salah satu yang ketiban rezeki sekaligus ikut membangun pasar ini adalah Gofood, lini bisnis hantaran makanan milik Gojek. Senior Vice President Head of Food & Ads Business Gojek  Satria Situmorang menjelaskan, kemunculan fitur Gofood di Gojek diawali dari layanan Gosend (jemput barang) yang sering digunakan konsumen. Hampir 90 persen layanan Gosend yang digunakan adalah produk makanan. Gojek akhirnya membangun Gofood jadi satu layanan tersendiri. 

Satria memamaparkan perjalanan Gofood tersebut saat mengisi Public Guest Lecture dengan tema “Co-creation Practice in the Indonesian Tech Industry” di Auditorium Gedung Freeport, SBM ITB pada Jumat (5/5). Gofood menurut Satria kini telah bekerjasama dengan ribuan mitra usaha mikro kecil menengah yang menjadi penyedia makanan di platform tersebut.  

Dalam mendukung kepuasan konsumen dan penjualan mitra Gofood, kata Satria, Gofood menginisiasi personalized filter order. Personalisasi itu mengacu pada penggunaan analitik data dan algoritma pembelajaran mesin untuk menyesuaikan rekomendasi makanan dan iklan, yang berdasarkan perilaku, preferensi, dan informasi demografis pengguna di masa lalu. Dengan menganalisis data ini, aplikasi pengiriman makanan dapat menyarankan pilihan makanan yang disesuaikan dengan selera dan preferensi pengguna, membuat proses pemesanan menjadi lebih nyaman dan efisien.

Sementara itu, Chief Business Officer PT Agriaku Digital Indonesia Anrian Tamba berpendapat,  venture building merupakan model co-creation strategis untuk membangun bisnis baru dalam ekosistem yang sudah ada. Ini melibatkan kolaborasi antara investor, pengusaha, dan perusahaan yang ada, untuk menciptakan usaha baru dengan memanfaatkan kekuatan ekosistem. Tujuannya adalah untuk menciptakan bisnis baru yang dapat mendorong inovasi, pertumbuhan, dan profitabilitas, sekaligus memberi manfaat bagi ekosistem secara keseluruhan.

Model pembangunan usaha biasanya melibatkan identifikasi peluang pasar yang menjanjikan dan menciptakan tim pengusaha, investor, dan pakar domain untuk mengembangkan dan meluncurkan usaha baru. Salah satu keuntungan utama membangun usaha adalah kemampuan memanfaatkan kekuatan ekosistem untuk menciptakan bisnis yang lebih siap untuk berhasil.

Public Guest Lecture dengan tema “Co-creation Practice in the Indonesian Tech Industry”
Kontributor: Defrina Dwifani, MSM 2022