Merek perusahaan (employer branding) adalah proses membangun dan mempromosikan reputasi perusahaan sebagai pemberi kerja pilihan. Ini melibatkan penciptaan persepsi positif tentang organisasi di antara karyawan saat ini, calon karyawan, serta komunitas yang lebih luas.

Pentingnya perusahaan membangun employer branding disampaikan oleh Professor Paul Lim, guru besar Singapore Management University saat mengisi kuliah di Gedung MBA ITB pada Selasa (9/5).   

Konsep employer branding menjadi semakin penting di pasar kerja yang kompetitif saat ini. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan talenta terbaik, penting bagi bisnis untuk membedakan diri dan menarik kandidat terbaik. Dengan membangun merek pemberi kerja yang kuat, perusahaan dapat menarik, melibatkan, dan mempertahankan talenta terbaik sekaligus menciptakan reputasi positif yang dapat membantu menarik pelanggan dan investor baru.

Salah satu cara paling efektif untuk membangun merek karyawan adalah dengan menciptakan budaya tempat kerja yang positif. Ini melibatkan penciptaan lingkungan kerja yang memupuk komunikasi terbuka, kolaborasi, dan rasa hormat. Ini juga melibatkan penawaran paket gaji dan tunjangan yang kompetitif, memberikan peluang untuk pengembangan dan pertumbuhan karir, dan mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja.

Tak hanya menjelaskan tentang employer branding, Paul juga menjelaskan tentang rahasia sukses menarik dan mempertahankan karyawan milenial dan generasi Z. Milenial dan Gen Z adalah dua generasi termuda di dunia kerja. Mereka sering dipandang sebagai kelompok unik dengan nilai dan harapan mereka sendiri. Untuk memastikan kesuksesan mereka di tempat kerja, pengusaha harus memahami karakteristik dan preferensi generasi ini.

Salah satu ciri utama Milenial dan Gen Z adalah keinginan mereka untuk bekerja dengan tujuan. Mereka ingin merasakan bahwa pekerjaan mereka memberi dampak positif pada dunia, dan mereka lebih cenderung tertarik pada perusahaan yang memiliki etos ini. Pengusaha yang dapat dengan jelas mengkomunikasikan nilai dan misi mereka, dan yang memberikan kesempatan bagi karyawan mereka untuk terlibat dalam prakarsa sosial dan lingkungan, akan lebih mungkin menarik dan mempertahankan para pekerja muda ini.

Kesuksesan karyawan milenial dan Gen Z bekerja dan bertahan, bergantung pada kemampuan pemberi kerja untuk memahami dan memenuhi nilai dan preferensi unik mereka. Pengusaha yang memprioritaskan pekerjaan yang bertujuan, fleksibel, komunikasi yang terbuka, dan pengembangan karir yang jelas, akan lebih berhasil dalam menarik dan mempertahankan para pekerja muda ini, dan akan berada pada posisi yang lebih baik untuk sukses dalam jangka panjang.

Professor Paul Lim, guru besar Singapore Management University saat mengisi kuliah di MBA ITB
Kontributor: Defrina Dwifani, MSM 2022