Direktur Keuanga PT Suzuki Indomobil Motor, Ernawan Dwi Hanartyo, mengatakan efisiensi biaya produksi ada seninya. Efisiensi biaya sangat penting bagi perusahaan dalam menemukan keseimbangan antara ekspansi operasional dan pengelolaan biaya secara efektif.
Menurut Ernawan, efisiensi biaya sering kali terlupakan saat perusahaan tengah fokus bertumbuh dan memperluas usahanya. Ernawan memaparkan pentingnya efisiensi biaya tersebut saat mengisi kuliah tamu pada kelas MBA ITB pada Senin (10/3).
Salah satu contoh perusahaan yang berhasil menjalankan efisiensi produksi itu adalah Tesla. Gigafactory milik Tesla menjadi bukti bahwa produksi dalam skala besar, jika dilakukan dengan benar, bisa menghasilkan penghematan biaya yang signifikan melalui prinsip economies of scale.
Dengan memusatkan produksi baterai dan kendaraan dalam volume besar di satu pusat produksi dan distribusi, Tesla berhasil menurunkan biaya per unit. Ini digambarkan melalui bagian menurun pada kurva rata-rata total biaya jangka panjang. Kurva tersebut mencerminkan kondisi di mana peningkatan output justru menurunkan biaya rata-rata.
Namun Ernawan menekankan bahwa efisiensi bukan hanya soal ukuran, melainkan juga soal strategi produksi yang sesuai. Keberhasilan Tesla datang dari kombinasi antara volume besar dan otomatisasi, bukti bahwa teknologi adalah kunci utama dalam mendorong efisiensi.
Ernawan mengingatkan bahwa mengejar efisiensi operasional tidak bisa hanya dengan terus membesarkan skala produksi. Menurutnya, ada titik ideal yang disebut minimum efficient scale, yaitu titik di mana efisiensi biaya berada pada level terbaik. Melewati titik tersebut belum tentu menghasilkan dampak positif, bahkan bisa jadi sebaliknya.
“Hanya karena kamu bisa ekspansi, bukan berarti kamu harus ekspansi,” kata Ernawan.
Ernawan menekankan pentingnya unsur sumber daya manusia dalam efisiensi produksi. Semangat tim dan motivasi internal, menurutnya, sama pentingnya dengan otomatisasi dan teknologi.
Kualitas luaran produk bagus secara konsisten tidak terjadi begitu saja, melainkan hasil dari manajemen biaya, produksi yang detail dan kerja sama tim yang solid dengan satu tujuan yang sama. Walaupun teknologi bisa mengubah produktivitas secara drastis, tetap saja manusia di balik mesin yang menjadi penentu keberhasilan proses produksi.
Ernawan juga menyoroti pentingnya integrasi antara prinsip bisnis dengan disiplin teknik. Menurutnya, kedua bidang ini harus berjalan beriringan agar perusahaan bisa benar-benar mencapai efisiensi ekonomi yang optimal.
Inovasi teknologi hanya akan berdampak maksimal jika dibarengi dengan strategi bisnis yang sesuai dan tepat guna. Untuk meneukan keseimbangan antara ekspansi dan optimalisasi sistem yang sudah ada menjadi sangat krusial. Ia juga mengingatkan bahwa ekspansi bisa menimbulkan tantangan baru yang justru mengganggu efisiensi jika tidak dikelola dengan baik.
Ernawan memberikan pengingat, dunia bisnis, serta industri dan pasar akan terus berubah dan bergerak secara dinamis. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pergeseran kebutuhan pasar, perusahaan dituntut untuk tetap adaptif, lincah, dan selalu memantau struktur biaya mereka.