SBM ITB kedatangan 75 mahasiswa Temasek Polytechnic, Singapore, yang ingin studi banding pada Rabu (14/5). Mereka berasal dari dua fakultas, yaitu School of Informatics & IT (SIIT) yang fokus pada pengembangan profesional IT, dan School of Business yang fokus pada program bisnis. 

Kunjungan ini menjadi momen istimewa yang dipenuhi dengan pertukaran budaya, permainan edukatif, dan interaksi hangat antar mahasiswa, yang mempererat kerja sama dan pertemanan lintas negara Ira Fachira, Ph.D. The coordinator of the SBM ITB International Partnership Division introduced SBM memperkenalkan karakter unik SBM sebagai sekolah bisnis yang berada di dalam universitas teknologi, ITB.

“Kami adalah sekolah bisnis di dalam universitas teknologi. Kami melihat ke MIT sebagai inspirasi dan berharap suatu hari nanti bisa menjadi MIT-nya Indonesia,” ujar Ira saat menyambut para mahasiswa TP. 

Ira mengajak para mahasiswa Temasek berdiskusi ringan, menanyakan siapa saja yang pernah berkunjung ke Indonesia sebelumnya. Banyak yang mengangkat tangan, meskipun sebagian besar baru pernah ke Bali. Ira berharap para mahasiswa dapat menikmati waktu mereka di Bandung, merasakan keramahan khas Indonesia, dan membangun koneksi yang bermakna bersama mahasiswa SBM ITB.

Mahasiswa Temasek berbaur dengan mahasiswa SBM ITB dalam permainan yang dirancang untuk mendorong pertukaran budaya dan rasa ingin tahu satu sama lain. Melalui serangkaian pertanyaan dan aktivitas kelompok, para mahasiswa saling mengenal dan menemukan kesamaan minat, membentuk fondasi kuat untuk kegiatan selanjutnya.

Salah satu momen puncak dari kunjungan ini adalah permainan “Get Business”, sebuah simulasi edukatif yang dikembangkan oleh Laboratorium Educational Games (LEG) SBM ITB. Dalam permainan ini, mahasiswa berperan sebagai pemilik modal yang ingin membangun bisnis properti.
 
Arief Rahmatsyah, pengembang kreatif dari LEG, menjelaskan bahwa permainan ini mengajarkan keterampilan negosiasi, komunikasi, dan pengaruh strategis. Pemain harus mengumpulkan sumber daya dalam bentuk kartu, yang sebagian dimiliki oleh pemain lain. 

Untuk mengembangkan bisnis, mereka harus melakukan negosiasi dengan pemain lain sambil mempertimbangkan untung-rugi dan minat masing-masing pihak. Permainan ini membuktikan bahwa belajar prinsip-prinsip bisnis bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, strategis, dan interaktif.

Mika, mahasiswa dari IT School di Temasek dan pemenang grup dalam permainan Get Business, membagikan kesan pertamanya tentang SBM ITB dan pengalamannya selama kegiatan:

“Kampus ini sangat elegan dan rapi. Fasilitasnya juga sangat terkelola dengan baik. Bagian yang paling saya nikmati adalah permainan Get Business, karena benar-benar membuka wawasan saya terhadap strategi bisnis,” kata Mika. “Strategi saya untuk menang adalah mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya di awal, lalu menjual semua kartu saya dengan harga tinggi ke rekan satu tim. Yang paling penting, saya belajar bahwa komunikasi sangat krusial dalam bernegosiasi dengan mitra bisnis.”

Anya, mahasiswa dari Business School di Temasek, juga membagikan pengalamannya selama berkunjung ke SBM ITB. Ia mengaku pertama kali datang ke Bandung. 

“Kota ini sangat besar, indah, penuh dengan alam dan budaya. Saya sangat menyukai permainan yang disediakan oleh SBM ITB karena membuat kami bisa saling berinteraksi. Teman saya dari SBM juga sangat menyenangkan, menjelaskan semuanya dengan jelas, dan membawa semangat positif sepanjang kegiatan,” kata Anya. “Untuk menjadi pebisnis yang sukses, saya sadar bahwa kita harus berani mengambil risiko. Jika saya harus menggambarkan permainan ini dengan tiga kata, itu adalah: unik, seru, dan inovatif.”

Kunjungan dari Temasek Polytechnic ini bukan sekadar kegiatan satu hari, melainkan menjadi simbol dimulainya hubungan akademik dan budaya yang lebih luas. Kegiatan ini mencerminkan komitmen SBM ITB untuk membangun jembatan antar institusi dan menumbuhkan pola pikir global di kalangan mahasiswanya. Dengan terus membuka diri terhadap kolaborasi internasional, SBM ITB semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu sekolah bisnis terdepan di Indonesia—tempat di mana pembelajaran, budaya, dan konektivitas global berpadu dalam harmoni.

Kontributor: Lavena Laduri, MBA YP 2024